Bupati Pamekasan Baddrut Tamam menyatakan bahwa pemerintah pusat terus mendorong agar Kabupaten Pamekasan bisa menjadi sentra pengembangan garam industri.
"Ini salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan hasil produksi garam, sekaligus untuk meningkatkan kualitas garam," kata Baddrut Tamam di Pamekasan, Kamis.
Bupati menjelaskan, berbagai upaya telah dilakukan pemerintah pusat untuk menyukseskan program tersebut, salah satunya berupa program bantuan usaha garam rakyat (pugar).
Selain itu, pemerintah juga telah memfasilitasi pembangunan kantor Instalasi Pengembangan Sumber Daya Air Laut (IPSAL) di daerah sentra garam di Desa Padelegan, Kecamatan Pademawu, Pamekasan.
"Pembangunan ini dilakukan pemerintah pusat melalui Badan Riset dan Sumber Daya Manusia (BRSDM) Kementerian Kelautan dan Perikanan," katanya.
Bantuan ini, sambung dia, memiliki hubungan erat antara garam dan riset. “Pamekasan berfokus pada pengembangan di bidang ekonomi, reformasi birokrasi dan infrastruktur. Dengan adanya IPSAL, saya berharap Pamekasan menjadi kawasan ekonomi khusus garam,” ujarnya.
Peresmian IPSAL terlaksana dalam rangka proses penetapan kelembagaan UPT Riset Garam milik BRSDM KKP. Pembangunan kantor itu dimulai dengan pemaparan peran BRSDMKP terhadap Program Nasional Swasembada Garam melalui pembangunan UPT khusus riset garam pada 2010 didepan Wakil Bupati Pamekasan.
Lalu, sebagai tindak lanjut, Pemda Kabupaten Pamekasan memandang strategis pembangunan tersebut melalui Surat Rekomendasi Bupati Nomor. 523/763/441.307/2011 tanggal 26 September 2011 perihal pembentukan UPT Pengembangan Sumber Daya Garam dan Mineral Air Laut serta dukungan hibah lahan kurang lebih 4 hektare (ha) di Desa Padelegan, Kec. Pademawu, Kab. Pamekasan. IPSAL pun berdiri di atas tanah hibah Pemerintah Kabupaten Pamekasan.
IPSAL memiliki Gedung Utama, yang terdiri dari 2 ruang peneliti, 1 ruang kepala, 1 ruang tata usaha, 1 ruang staf dan 1 ruang rapat; guest house; gedung pertemuan; serta bengkel/workshop. IPSAL juga memiliki laboratorium uji kadar dan unsur parameter garam beserta mineral-mineral lainnya dan uji sampel garam rakyat (sebagai bahan pendamping uji), serta demplot/lab alam garam tambak seluas 0,5 ha.
“Kami menyadari bahwa mendekatkan dunia riset berdampak langsung kepada masyarakat tidaklah mudah. Untuk itu kami berusaha menghadirkan inovasi-inovasi yang sederhana dan dapat diadopsi oleh masyarakat,” tutur Kepala Loka Riset Sumber Daya dan Kerentanan Pesisir (LRSDKP) yang membawahi IPSAL Nia Naelul Hasanah Ridwan saat peresmian kantor itu beberapa hari lalu.
Dengan fasilitas dan tenaga yang ada, layanan langsung IPSAL kepada masyarakat antara lain pembuatan/perbaikan gratis as baling-baling perahu nelayan dan pengenalan sistem produksi, bantuan pembuatan alat produksi garam pasca lahan, dan inovasi sederhana pompa air tambak garam sistem sumbu vertikal. Di sisi lingkungan, pengelola IPSAL berusaha memperkuat pantai sekitar dengan tumbuhan cemara.
Selain hal tersebut, terdapat beberapa karya berupa prototipe mesin pemurnian garam baik sistem mekanis maupun rekristal (spray dryer system), mesin pengolah bittern menjadi MgOH dan beberapa paten alat yang ada siap di-publish.
Bupati Pamekasan Baddrut Tamam yakin dengan adanya perhatian pemerintah pusat itu, maka produksi dan kualitas garam Pamekasan kedepan akan sesuai harapan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
"Ini salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan hasil produksi garam, sekaligus untuk meningkatkan kualitas garam," kata Baddrut Tamam di Pamekasan, Kamis.
Bupati menjelaskan, berbagai upaya telah dilakukan pemerintah pusat untuk menyukseskan program tersebut, salah satunya berupa program bantuan usaha garam rakyat (pugar).
Selain itu, pemerintah juga telah memfasilitasi pembangunan kantor Instalasi Pengembangan Sumber Daya Air Laut (IPSAL) di daerah sentra garam di Desa Padelegan, Kecamatan Pademawu, Pamekasan.
"Pembangunan ini dilakukan pemerintah pusat melalui Badan Riset dan Sumber Daya Manusia (BRSDM) Kementerian Kelautan dan Perikanan," katanya.
Bantuan ini, sambung dia, memiliki hubungan erat antara garam dan riset. “Pamekasan berfokus pada pengembangan di bidang ekonomi, reformasi birokrasi dan infrastruktur. Dengan adanya IPSAL, saya berharap Pamekasan menjadi kawasan ekonomi khusus garam,” ujarnya.
Peresmian IPSAL terlaksana dalam rangka proses penetapan kelembagaan UPT Riset Garam milik BRSDM KKP. Pembangunan kantor itu dimulai dengan pemaparan peran BRSDMKP terhadap Program Nasional Swasembada Garam melalui pembangunan UPT khusus riset garam pada 2010 didepan Wakil Bupati Pamekasan.
Lalu, sebagai tindak lanjut, Pemda Kabupaten Pamekasan memandang strategis pembangunan tersebut melalui Surat Rekomendasi Bupati Nomor. 523/763/441.307/2011 tanggal 26 September 2011 perihal pembentukan UPT Pengembangan Sumber Daya Garam dan Mineral Air Laut serta dukungan hibah lahan kurang lebih 4 hektare (ha) di Desa Padelegan, Kec. Pademawu, Kab. Pamekasan. IPSAL pun berdiri di atas tanah hibah Pemerintah Kabupaten Pamekasan.
IPSAL memiliki Gedung Utama, yang terdiri dari 2 ruang peneliti, 1 ruang kepala, 1 ruang tata usaha, 1 ruang staf dan 1 ruang rapat; guest house; gedung pertemuan; serta bengkel/workshop. IPSAL juga memiliki laboratorium uji kadar dan unsur parameter garam beserta mineral-mineral lainnya dan uji sampel garam rakyat (sebagai bahan pendamping uji), serta demplot/lab alam garam tambak seluas 0,5 ha.
“Kami menyadari bahwa mendekatkan dunia riset berdampak langsung kepada masyarakat tidaklah mudah. Untuk itu kami berusaha menghadirkan inovasi-inovasi yang sederhana dan dapat diadopsi oleh masyarakat,” tutur Kepala Loka Riset Sumber Daya dan Kerentanan Pesisir (LRSDKP) yang membawahi IPSAL Nia Naelul Hasanah Ridwan saat peresmian kantor itu beberapa hari lalu.
Dengan fasilitas dan tenaga yang ada, layanan langsung IPSAL kepada masyarakat antara lain pembuatan/perbaikan gratis as baling-baling perahu nelayan dan pengenalan sistem produksi, bantuan pembuatan alat produksi garam pasca lahan, dan inovasi sederhana pompa air tambak garam sistem sumbu vertikal. Di sisi lingkungan, pengelola IPSAL berusaha memperkuat pantai sekitar dengan tumbuhan cemara.
Selain hal tersebut, terdapat beberapa karya berupa prototipe mesin pemurnian garam baik sistem mekanis maupun rekristal (spray dryer system), mesin pengolah bittern menjadi MgOH dan beberapa paten alat yang ada siap di-publish.
Bupati Pamekasan Baddrut Tamam yakin dengan adanya perhatian pemerintah pusat itu, maka produksi dan kualitas garam Pamekasan kedepan akan sesuai harapan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019