Pusat Unggulan Iptek Sistem Kontrol Otomotif (PUI-SKO) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Kamis, meluncurkan dua mobil listrik terbarunya yang bernama Lowo Ireng Reborn dan Limosin.

Direktur PUI-SKO ITS Dr Muhammad Nur Yuniarto di sela peluncuran menyatakan, sebenarnya mobil Lowo Ireng sudah pernah diperkenalkan pada tahun 2014, namun saat itu masih merupakan mobil dengan bahan bakar bensin.

"Seiring dengan perkembangan teknologi, akhirnya mobil sport Lowo Ireng diubah menjadi sebuah mobil listrik yang ramah dengan lingkungan dan diberi nama Lowo Ireng Reborn," katanya.

Menurut dosen yang disapa Nur ini, makna dari Lowo Ireng diambil dari bahasa Jawa yang berarti kelelawar hitam. Hal ini dikarenakan tim pembuat Lowo Ireng senang bekerja di malam hari, seperti halnya kelelawar.

Sedangkan bentuk badan dari mobil tersebut juga mengusung konsep mobil sport yang menyerupai bentuk kelelawar.

"Awalnya mobil Lowo Ireng menggunakan tenaga penggerak engine dari Mitsubishi type 6A13 Twin Turbo dengan power 205 HP, sedangkan ECU (Engine Control Unit) menggunakan produk hasil riset alumni mahasiswa ITS sendiri yang diberi nama Iquteche Technology," kata dosen Teknik Mesin ini.

Untuk mengubah menjadi mobil berbahan bakar listrik ini, PUI-SKO ITS bekerja sama dengan Departemen Teknik Elektro ITS.

Ketua Peneliti Lowo Ireng Reborn Heri Suryoatmojo ST MT PhD menjelaskan, mobil senilai miliaran rupiah tersebut menggunakan teknologi baterai Lithium Ion dengan kapasitas sebesar 20 kilowatt hours (kwh).

Teknologi utama lainnya yang digunakan pada Lowo Ireng Reborn seperti Controller/Inverter, Battery Management System, dan Interface Vehicle Unit yang semuanya dibuat oleh tim peneliti dan mahasiswa ITS.

"Jadi sebagian besar komponen mobil ini merupakan buatan ITS sendiri," ujar Heri.

Dikatakan Heri, Lowo Ireng Reborn sendiri mampu melaju dengan kecepatan lebih dari 160 kilometer/jam. Sebab torsi pada motor listrik yang digunakan sebesar 200 Newtonmeter (Nm) dengan transmisi Triptonic.

Proses pengisian daya dari nol hingga penuh hanya memakan waktu sekitar tiga sampai empat jam dengan daya 7,7 kilowatt (kw).

Sementara itu, terkait mobil Limosin, Nur menerangkan bahwa mobil yang tampak seperti mobil wisata ini bisa digunakan sebagai angkutan shuttle, atau bahkan bisa untuk angkutan kota.

"Hal itu tentunya akan membantu mengurangi polusi udara seperti di Kota Surabaya ini," tutur Nur.

Dia juga mengungkapkan kemungkinan mobil Limosin itu bisa untuk angkutan internal kampus ke depannya. Mobil Limosin ini pun menggunakan baterai yang sama dengan Lowo Ireng Reborn, yakni Lithium Ion.

"Mobil Limosin ini motor dan kapasitasnya berbeda (dari Lowo Ireng Reborn, red), namun memiliki tegangan yang lebih kecil yakni hanya sebesar 100 Volt dengan kecepatan 65 km/jam," ujarnya.

Mobil yang juga bertenaga listrik tersebut memiliki desain yang cukup unik, dengan model semi terbuka sehingga terkesan lebih santai. Mobil yang tampilannya hampir mirip mobil golf ini mampu mengangkut penumpang sebanyak enam orang. Maksimal mampu mengangkut beban sebesar 700 kilogram.

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019