Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya memborong gelar juara pada ajang kompetisi mobil hemat energi "Shell Eco-Marathon (SEM) Asia 2019" di sirkuit Sepang, Selangor, Malaysia, Rabu (1/5).
Dalam siaran pers yang diterima ANTARA di Surabaya, Kamis, Tim Sapuangin, Tim Nogogeni dan Tim Antasena masing-masing juara di kelas pada kategori Urban Concept.
Tim Sapuangin juara di kelas Urban Concept bahan bakar gasoline, sementara Tim Nogogeni dan Tim Antasena juara di kelas Urban Concept bahan bakar listrik dan bahan bakar hydrogen.
Public Relations Tim Sapuangin, Rafidah Farah Dani, mengatakan perolehan ketiga tim ITS tersebut merupakan capaian ITS yang terbaik dalam sejarah keikutsertaannya di SEM Asia selama ini.
Selain hal itu juga, Tim Sapuangin juga mendapatkan predikat paddock (tempat parkir mobil balap atau untuk parkir mobil pembalap, red) terbersih pada perlombaan ini.
"Sungguh menjadi hal yang tak terduga dan membanggakan bagi kami ketika mendapatkan predikat tersebut (paddock terbaik, red)," kata mahasiswa Departemen Manajemen Bisnis ITS itu.
Rafidah yang juga koordinator publikasi untuk Tim Mobil Riset ITS tersebut menceritakan, banyak sekali tantangan yang harus dihadapi Tim ITS pada SEM Asia 2019 kali ini.
Pasalnya, lintasan yang digunakan merupakan sirkuit formula yang biasa digunakan untuk balapan motoGP dunia. Selain terdapat berbagai tikungan, sering juga terdapat lintasan yang menanjak. "Hal itu cukup membahayakan bagi kami (Tim ITS, red)," ujarnya.
Menurut Rafidah, ada juga mobil dari tim lain yang tiba-tiba berhenti ketika sedang melaju di lintasan yang menanjak tersebut.
"Namun syukurnya, seluruh tim dari ITS ini dapat menuntaskan perlombaannya dengan lancar," kata Rafidah.
Dengan juara itu, ketiga tim ITS berhak mengikuti kompetisi adu cepat pada ajang Drivers' World Championship (DWC) Asia 2019 yang diselenggarakan di tempat yang sama, Kamis (2/5) ini.
Kompetisi ini menyertakan semua pemenang tiga teratas dari semua kategori di SEM Asia untuk bertarung bersama di ajang tersebut.
Dari kompetisi DWC Asia ini, nantinya diambil tiga tim tercepat untuk mewakili Asia di ajang bertaraf dunia DWC Grand Final 2019 di London, Inggris. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
Dalam siaran pers yang diterima ANTARA di Surabaya, Kamis, Tim Sapuangin, Tim Nogogeni dan Tim Antasena masing-masing juara di kelas pada kategori Urban Concept.
Tim Sapuangin juara di kelas Urban Concept bahan bakar gasoline, sementara Tim Nogogeni dan Tim Antasena juara di kelas Urban Concept bahan bakar listrik dan bahan bakar hydrogen.
Public Relations Tim Sapuangin, Rafidah Farah Dani, mengatakan perolehan ketiga tim ITS tersebut merupakan capaian ITS yang terbaik dalam sejarah keikutsertaannya di SEM Asia selama ini.
Selain hal itu juga, Tim Sapuangin juga mendapatkan predikat paddock (tempat parkir mobil balap atau untuk parkir mobil pembalap, red) terbersih pada perlombaan ini.
"Sungguh menjadi hal yang tak terduga dan membanggakan bagi kami ketika mendapatkan predikat tersebut (paddock terbaik, red)," kata mahasiswa Departemen Manajemen Bisnis ITS itu.
Rafidah yang juga koordinator publikasi untuk Tim Mobil Riset ITS tersebut menceritakan, banyak sekali tantangan yang harus dihadapi Tim ITS pada SEM Asia 2019 kali ini.
Pasalnya, lintasan yang digunakan merupakan sirkuit formula yang biasa digunakan untuk balapan motoGP dunia. Selain terdapat berbagai tikungan, sering juga terdapat lintasan yang menanjak. "Hal itu cukup membahayakan bagi kami (Tim ITS, red)," ujarnya.
Menurut Rafidah, ada juga mobil dari tim lain yang tiba-tiba berhenti ketika sedang melaju di lintasan yang menanjak tersebut.
"Namun syukurnya, seluruh tim dari ITS ini dapat menuntaskan perlombaannya dengan lancar," kata Rafidah.
Dengan juara itu, ketiga tim ITS berhak mengikuti kompetisi adu cepat pada ajang Drivers' World Championship (DWC) Asia 2019 yang diselenggarakan di tempat yang sama, Kamis (2/5) ini.
Kompetisi ini menyertakan semua pemenang tiga teratas dari semua kategori di SEM Asia untuk bertarung bersama di ajang tersebut.
Dari kompetisi DWC Asia ini, nantinya diambil tiga tim tercepat untuk mewakili Asia di ajang bertaraf dunia DWC Grand Final 2019 di London, Inggris. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019