Sebanyak 32 siswa sekolah menengah atas (SMA) di Kabupaten Jember tidak mengikuti ujian nasional berbasis komputer (UNBK) yang digelar serentak di Kabupaten Jember, Jawa Timur, pada 1-8 April 2019.
"Pada hari terakhir pelaksanaan UNBK tercatat sebanyak 32 siswa tidak hadir dengan rincian 28 siswa mengundurkan diri, satu sakit dan tiga siswa tidak memberikan keterangan ketidakhadirannya kepada pihak sekolah, sedangkan siswa yang hadir sebanyak 8.342 siswa," kata Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wilayah Kabupaten Jember Lutfi Isa Anshori di Jember, Senin.
Menurutnya, sebanyak 28 siswa yang mengundurkan diri sebagai peserta UNBK secara otomatis dinyatakan gugur dan tidak lulus ujian, bahkan jumlah siswa SMA yang mengundurkan diri dari UNBK tahun ini lebih banyak dibandingkan tahun lalu yang tercatat sebanyak 23 siswa.
"Peserta UNBK yang mengundurkan diri merupakan persoalan klasik yang terus terjadi setiap tahun di Kabupaten Jember, karena kultur budaya dan masih rendahnya kesadaran orang tua tentang pentingnya pendidikan," katanya.
Sebagian siswa SMA atau sederajat yang mengundurkan diri tidak mengikuti UNBK di Jember biasanya dinikahkan oleh orang tuanya atau memang atas kemauan anak tersebut untuk menikah sebelum lulus sekolah, bahkan kasus seperti itu setiap tahun selalu terjadi di Kabupaten Jember.
"Untuk tiga siswa yang tidak hadir tanpa keterangan akan diusahakan untuk mengikuti ujian susulan, sehingga pihak sekolah akan mendatangi siswa tersebut untuk menanyakan kesediaannya untuk ikut UNBK susulan dan siswa yang sakit juga bisa ikut ujian susulan," ujarnya.
Lutfi mengatakan pelaksanaan UNBK SMA di Kabupaten Jember yang digelar pada tanggal 1, 2, 4, dan 8 April 2019 secara umum berjalan lancar, namun ada beberapa kendala teknis yang bisa diselesaikan oleh masing-masing sub rayon setempat, sehingga pelaksanaan ujian tetap berjalan.
"Ada dua hal yang menjadi kendala selama pelaksanaan UNBK di Jember yakni listrik dan internet, sehingga pihak sekolah selalu menyediakan genset untuk mengantisipasi pemadaman listrik atau turunnya tegangan listrik akibat cuaca seperti hujan deras dan sebagainya," katanya.
Jumlah peserta UNBK SMA di Jember sebanyak 8.376 siswa dengan sembilan sub rayon yang tersebar yakni Sub Rayon 1 di SMA Negeri 1 Jember, Sub rayon 2 di SMA Negeri 2 Jember, Sub rayon 3 di SMA Negeri 3 Jember, Sub Rayon 4 di SMA Negeri 2 Jember, Sub rayon 5 di SMA Negeri Ambulu, Sub Rayon 6 di SMA Negeri Balung, Sub Rayon 7 di SMA Negeri 1 Kencong, Sub Rayon 8 di SMA Negeri Rambipuji, dan Sub Rayon 8 di SMA Negeri Kalisat.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019
"Pada hari terakhir pelaksanaan UNBK tercatat sebanyak 32 siswa tidak hadir dengan rincian 28 siswa mengundurkan diri, satu sakit dan tiga siswa tidak memberikan keterangan ketidakhadirannya kepada pihak sekolah, sedangkan siswa yang hadir sebanyak 8.342 siswa," kata Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wilayah Kabupaten Jember Lutfi Isa Anshori di Jember, Senin.
Menurutnya, sebanyak 28 siswa yang mengundurkan diri sebagai peserta UNBK secara otomatis dinyatakan gugur dan tidak lulus ujian, bahkan jumlah siswa SMA yang mengundurkan diri dari UNBK tahun ini lebih banyak dibandingkan tahun lalu yang tercatat sebanyak 23 siswa.
"Peserta UNBK yang mengundurkan diri merupakan persoalan klasik yang terus terjadi setiap tahun di Kabupaten Jember, karena kultur budaya dan masih rendahnya kesadaran orang tua tentang pentingnya pendidikan," katanya.
Sebagian siswa SMA atau sederajat yang mengundurkan diri tidak mengikuti UNBK di Jember biasanya dinikahkan oleh orang tuanya atau memang atas kemauan anak tersebut untuk menikah sebelum lulus sekolah, bahkan kasus seperti itu setiap tahun selalu terjadi di Kabupaten Jember.
"Untuk tiga siswa yang tidak hadir tanpa keterangan akan diusahakan untuk mengikuti ujian susulan, sehingga pihak sekolah akan mendatangi siswa tersebut untuk menanyakan kesediaannya untuk ikut UNBK susulan dan siswa yang sakit juga bisa ikut ujian susulan," ujarnya.
Lutfi mengatakan pelaksanaan UNBK SMA di Kabupaten Jember yang digelar pada tanggal 1, 2, 4, dan 8 April 2019 secara umum berjalan lancar, namun ada beberapa kendala teknis yang bisa diselesaikan oleh masing-masing sub rayon setempat, sehingga pelaksanaan ujian tetap berjalan.
"Ada dua hal yang menjadi kendala selama pelaksanaan UNBK di Jember yakni listrik dan internet, sehingga pihak sekolah selalu menyediakan genset untuk mengantisipasi pemadaman listrik atau turunnya tegangan listrik akibat cuaca seperti hujan deras dan sebagainya," katanya.
Jumlah peserta UNBK SMA di Jember sebanyak 8.376 siswa dengan sembilan sub rayon yang tersebar yakni Sub Rayon 1 di SMA Negeri 1 Jember, Sub rayon 2 di SMA Negeri 2 Jember, Sub rayon 3 di SMA Negeri 3 Jember, Sub Rayon 4 di SMA Negeri 2 Jember, Sub rayon 5 di SMA Negeri Ambulu, Sub Rayon 6 di SMA Negeri Balung, Sub Rayon 7 di SMA Negeri 1 Kencong, Sub Rayon 8 di SMA Negeri Rambipuji, dan Sub Rayon 8 di SMA Negeri Kalisat.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2019