Malang (Antaranews Jatim)  - Institute Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Budi Utomo Malang, Jawa Timur, memberikan kemudahan dan keringanan pembayaran bagi calon mahasiswa baru (camaba) di kampus itu yang menjadi korban bencana gempa bumi di Lombok Tengah,  Nusa Tenggara Barat (NTB).

Rektor IKIP Budi Utomo Malang Dr Nurcholis Sunuyeko, Senin, mengatakan pihaknya memberikan kemudahan untuk pembayaran biaya awal bagi camaba maupun mahasiswa lama asal Lombok,  NTB dan sekitarnya yang menjadi korban gempa berkekuatan  7 SR tersebut.

"Atas musibah bencana gempa bumi ini, IKIP Budi Utomo mengeluarkan kebijakan khusus, yakni berupa keringanan biaya awal kuliah bagi mahasiswa, khususnya camaba yang akan mengambil studi di kampus ini. Bila perlu kami gratiskan biaya kuliahnya," ujarnya.

Dengan cara ini, katanya, mudah-muahan mampu meringankan beban mereka yang menjadi korban gempa bumi yang terjadi, Minggu (5/8) kemarin.

Menyinggung bagaimana kebijakan tersebut tepat sasaran, rektor mengatakan cukup dengan menunjukkan kartu identitas. "Kita tidak mempersulit urusan birokrasi. Camaba bersangkutan cukup menunjukkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) asli sudah cukup. Bisa langsung diproses oleh petugas pendaftaran dan mendapat potongan biaya kuliah," tuturnya.

Menyinggung pemberian kemudahan bagi maba dan mahasiswa lama yang menjadi korban gempa bumi di NTB tersebut, Nurcolis mengatakan tidak ada batas waktu tertentu. "Yang terpenting mereka selamat dan bisa melanjutkan kuliahnya, soal biaya Insya Allah bisa dicarikan solusinya. Yang pasti kami memberikan kemudahan dan keringanan bagi mereka,” ucapnya.

Mahasiswa IKIP Budi Utomo yang berasal dari NTB mencapai ribuan, disamping dari kawasan Timur Indonesia (KTI) lainnya. "Oleh karena itu, kami memberikan kelonggaran pada mereka, apalagi IKIP Budi Utomo ini juga mengutamakan nilai-nilai Kebudiutamaan," katanya.

Pada kesempatan itu, Nurcholis juga menyampaikan keprihatinannya dan empati yang dalam atas musibah gempa bumi di Lombok, NTB. Sudah seyogyanya jika IKIP Budi Utomo membuka mata dan hati, mengulurkan tangan bagi siapapun, terlebih bagi korban gempa di Lombok dengan memberi keringanan biaya kuliah bagi camaba asal NTB.

“Kami, seluruh sivitas akademika IKIP Budi Utomo Malang turut prihatin, sedih dan terus berdoa, semoga kondisi di daerah itu segera pulih. Dan, mahasiswa IKIP, termasuk maba tidak perlu khawatir dengan biaya (pembayaran awal kuliah). Kami sepenuhnya beri kelonggaran dan kemudahan,” ujarnya.

Nurcholis juga berharap masyarakat di luar Lombok yang memiliki saudara di Lombok dan ingin kuliah di IKIP Budi Utomo, segera didaftarkan. "Silakan menghubungi Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan (BAAK) Kampus IKIP Budi Utomo," pungkasnya.

Gempa awal di Lombok Tengah, NTB terjadi pada Minggu (5/8) pukul 18.46 WIB dengan kekuatan 6,8 SR dan tidak menimbulkan potensi tsunami. Namun, beberapa saat kemudian Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melakukan pemutakhiran informasi bahwa kekuatan gempa tercatat 7 SR dengan potensi tsunami.

Tsunami yang diawali gempa berkekuatan 7 skala Richter (SR) telah menyentuh daratan. Ketinggian tsunami disebut di bawah setengah meter. Gempa yang terjadi tersebut merupakan gempa utama atas rangkaian gempa yang terjadi sebelumnya di kawasan Lombok, NTB. Gempa tersebut berpusat di darat.

Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki kekuatan magnitudo 7. Epicentre gempa terletak pada koordinat 8,37 derajat LS dan 116,48 derajat BT atau tepatnya berlokasi di darat, pada lereng utara timur laut Gunug Rinjani pada jarak 18 km arah barat laut Kabuoaten Lombok Timur NTB, pada kedalaman 15 km.(*)

Pewarta: Endang Sukarelawati

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2018