Sidoarjo (Antara Jatim) - Program Pencegahan, Pemberantasan, Penanggulangan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) menjadi kurikulum pelajaran sekolah di SMP negeri swasta yang ada di Kabupaten Sidoarjo.

Bupati Sidoarjo Saiful Ilah, Senin  (13/11m mengatakan, melalui mata pelajaran P4GN tersebut para pelajar SMP diberikan pengetahuan tentang bahaya narkoba.

"Kesepakatan seperti ini sebagai upaya pencegahan, pemberantasan dan peredaran gelap narkoba di lingkungan sekolah," katanya di sela penandatanganan nota kesepahaman antara Kapolresta Sidoarjo dengan Bupati Sidoarjo tentang P4GN dimasukkan dalam kurikulum pelajaran sekolah, di Alun-alun Sidoarjo.

Ia mengemukakan, kurikulum P4GN tersebut akan memberikan pengetahuan kepada pelajar tentang bahaya narkoba.

"Dengan begitu para pelajar di Sidoarjo dapat terhindar dari bahaya penyalagunaan narkoba dan juga faktor utama pencegahan bahaya narkoba ada pada keluarga," katanya.

Ia mengatakan, permasalahan narkoba adalah permasalahan global dan menjadi perhatian serius di semua negara serta penanganannya masih belum maksimal.

"Bahkan permasalahan narkoba cenderung meningkat seperti data dari PBB tahun 2014 terungkap ada 162 sampai 324 juta orang diseluruh dunia yang mengkonsumsi narkoba dengan usia antara 15 sampai 64 tahun," ujarnya.

Untuk itu, lanjut dia, semua pihak diharapkan dapat mencegah peredaran gelap narkoba dan pemerintah telah menerapkan darurat narkoba.

"Pencegahan penyalagunaan narkoba adalah upaya yang sangat penting karena menyangkut keselamatan seluruh warga negara dari pengaruh buruk narkoba," katanya.

Pada kesempatan yang sama, Kapolresta Sidoarjo Kombespol Himawan Bayu Aji mengucapkan terimakasih kepada Pemerintah Kabupaten Sidoarjo yang menyambut baik nota kesepahaman yang telah dilakukan.

"Nota kesepahaman tersebut dibuat sebagai bentuk kepedulian terhadap Pencegahan, Pemberantasan, Penanggulangan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) di Kabupaten Sidoarjo." katanya.

Menurutnya, permasalahan narkoba sangat serius penanganannya karena sudah merambah kalangan manapun seperti artis, politikus, aparat sampai akademisi telah terbukti mengkonsumsi narkoba.

"Pengungkapan 1 ton sabu di Banten menunjukkan Indonesia menjadi pangsa pasar Narkoba bagi pengedar dan pelaku bukan semata-mata berorientasi pada materi. Namun, diduga ada agen tersembunyi dari pihak asing yang ingin melemahkan bangsa Indonesia," katanya.(*)

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017