Bojonegoro (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, Jawa Timur, menetapkan "Si Gogor" (anak macan) sebagai maskot daerah setempat mengadopsi kerajinan gerabah "celengan" (tempat menabung) berbentuk Macan Desa Rendeng, Kecamatan Malo, Sabtu.
"Penetapan "Si Gogor" sebagai maskot karena mengambil akar budaya lokal yang berkembang di kerajinan gerabah Rendeng, Kecamatan Malo," kata Mentor Tim Inovatif dan Kreatif melalui Kolaborasi Nusantara (IKKON) Bojonegoro Yanna Diah Kusumawati, di Bojonegoro, Sabtu.
Ditemui disela-sela pameran industri kreatif yang digelar IKKON, ia yang juga dosen ITB jurusan interior itu menjelaskan para perajin gerabah di Desa Rendeng, Kecamatan Malo, hampir semuanya memproduksi celengan berbentuk macan, selain produksi gerabah lainnya.
Dengan pertimbangan bahwa gerabah celengan macan menjadi ciri khas maka diputuskan "Si Gogor" sebagai maskot Bojonegoro. Keputusan maskot "Si Gogor" juga sudah melalui berbagai tahapan, mulai diskusi, yang kemudian Bupati Bojonegoro Suyoto memberikan nama "Si Gogor".
Kerajinan gerabah Rendeng yang dikembangkan Tim IKKON, lanjut dia, jumlahnya cukup banyak, tetapi tanpa harus meninggalkan gerabah tradisional di desa setempat yang masih berkembang.
"Jumlahnya puluhan kerajinan yang dikembangkan Tim IKKON sebagai usaha memenuhi pasar lokal, selain pasar global," ucapnya menegaskan.
Bupati Bojonegoro Suyoto, dalam acara peluncuran maskot "Si Gogor" menjelaskan potensi daerahnya sekarang bertambah tidak hanya sebagai lumbung energi, dan pangan, tetapi juga lumbung industri kreatif.
"Ini (Industri kreatif) merupakan masa depan Bojonegoro. Tapi perkembangannya semua bergantung dengan para perajin sendiri," kata dia menjelaskan.
Usai peluncuran maskot "Si Gogor" dilanjutkan dengan penandatanganan Gedung Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) oleh Ketua Dekranasda Ny Mahfudhoh Suyoto.
Dalam pameran selama tiga hari itu, ada puluhan industri kreatif hasil pengembangan Tim IKKON dari tujuh kerajinan unggulan di daerah setempat, selain kerajinan gerabah, juga batik "Jonegaran, kerajinan onyx, kerajinan kayu jati, juga yang lainnya.
"Kerajinan onyx berupa pegangan persneling mobil cukup laris dipesan pengunjung," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Bojonegoro Agus Supriyanto menambahkan.
Dalam pameran itu juga akan digelar "workshop dengan Tokopedia.com dan Google Indonesia terkait alternatif pemasaran bagi produksi industri kreatif melalui media elektronik. (*)
Video Oleh Slamet Agus Sudarmojo
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017
"Penetapan "Si Gogor" sebagai maskot karena mengambil akar budaya lokal yang berkembang di kerajinan gerabah Rendeng, Kecamatan Malo," kata Mentor Tim Inovatif dan Kreatif melalui Kolaborasi Nusantara (IKKON) Bojonegoro Yanna Diah Kusumawati, di Bojonegoro, Sabtu.
Ditemui disela-sela pameran industri kreatif yang digelar IKKON, ia yang juga dosen ITB jurusan interior itu menjelaskan para perajin gerabah di Desa Rendeng, Kecamatan Malo, hampir semuanya memproduksi celengan berbentuk macan, selain produksi gerabah lainnya.
Dengan pertimbangan bahwa gerabah celengan macan menjadi ciri khas maka diputuskan "Si Gogor" sebagai maskot Bojonegoro. Keputusan maskot "Si Gogor" juga sudah melalui berbagai tahapan, mulai diskusi, yang kemudian Bupati Bojonegoro Suyoto memberikan nama "Si Gogor".
Kerajinan gerabah Rendeng yang dikembangkan Tim IKKON, lanjut dia, jumlahnya cukup banyak, tetapi tanpa harus meninggalkan gerabah tradisional di desa setempat yang masih berkembang.
"Jumlahnya puluhan kerajinan yang dikembangkan Tim IKKON sebagai usaha memenuhi pasar lokal, selain pasar global," ucapnya menegaskan.
Bupati Bojonegoro Suyoto, dalam acara peluncuran maskot "Si Gogor" menjelaskan potensi daerahnya sekarang bertambah tidak hanya sebagai lumbung energi, dan pangan, tetapi juga lumbung industri kreatif.
"Ini (Industri kreatif) merupakan masa depan Bojonegoro. Tapi perkembangannya semua bergantung dengan para perajin sendiri," kata dia menjelaskan.
Usai peluncuran maskot "Si Gogor" dilanjutkan dengan penandatanganan Gedung Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) oleh Ketua Dekranasda Ny Mahfudhoh Suyoto.
Dalam pameran selama tiga hari itu, ada puluhan industri kreatif hasil pengembangan Tim IKKON dari tujuh kerajinan unggulan di daerah setempat, selain kerajinan gerabah, juga batik "Jonegaran, kerajinan onyx, kerajinan kayu jati, juga yang lainnya.
"Kerajinan onyx berupa pegangan persneling mobil cukup laris dipesan pengunjung," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Bojonegoro Agus Supriyanto menambahkan.
Dalam pameran itu juga akan digelar "workshop dengan Tokopedia.com dan Google Indonesia terkait alternatif pemasaran bagi produksi industri kreatif melalui media elektronik. (*)
Video Oleh Slamet Agus Sudarmojo
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017