Pamekasan (Antara Jatim) - Aparat Polres Pamekasan di Pulau Madura, Jawa Timur mengantisipasi praktik perjudian saat pelaksanaan pemilihan kepala desa serentak (pilkades) yang akan digelar pada 11 Oktober 2017.

"Kami sudah menginstruksikan kepada masing-masing anggota, terutama bagian intelkam dan reskrim, untuk melakukan pemantauan di desa-desa yang akan menggelar pilkades," kata Kapolres Pamekasan AKBP Nuwo Hadi Nugroho di Pamekasan, Senin (2/10).

Kapolres menjelaskan, pilkades serentak yang akan digelar pada 11 Oktober 2017 itu di 11 desa di Pamekasan.

Ke-11 desa itu antara lain Desa Billaan, Pangbatok, Palengaan Laok, Kacok, dan Desa Banyupelle, Kecamatan Palengaan. Lalu Desa Bangsereh, dan Desa Bujur Tengah, Kecamatan Batumarmar.

Praktik judi saat pilkades menut kapolres biasa terjadi di Pamekasan, hanya saja, cara yang diterapkan cenderung samar.

"Makanya, petugas kami instruksikan untuk memantau secara terus menerus agar bisa membongkar dan hal itu," ujarnya.

Selain itu, polres juga berupaya mengantisipasi akan kemungkinan terjadinya kerusuhan saat pemungutan suara berlangsung.

Menurut kapolres, upaya itu dilakukan dengan cara menggelar simulasi pengamanan saat pemungutan suara pilkades berlangsung.

"Kami juga menekankan agar netralitas petugas di lapangan harus benar-benar dijaga, karena polisi merupakan pelindung dan pengayom masyarakat," katanya, menjelaskan.

Selain judi dan netralitas petugas, yang juga perlu diperhatikan petugas saat pilkades adalah pentingnya memberikan penyuluhan kepada para pihak, apabila ada persoalan diselesaikan melalui mekanisme hukum, bukan dengan cara kekerasan.

"Tugas polisi juga memberikan penyuluhan terkait hal ini," ujar kapolres. (*)

Pewarta: Abd. Azis

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017