Malang (Antara Jatim) - Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Malang Hadi Santoso menyatakan pembangunan Himpunan Penduduk Pemakai Air Minum (Hippam) Kota Malang merupakan upaya mewujudkan program 100-0-100 di kota itu.
"Program 100-0-100 ini adalah 100 persen ketersediaan air bersih, 0 persen lingkungan kumuh dan 100 persen ketersediaan sanitasi yang sehat. Program ini dituangkan dalam Peraturan Pemerintah No 16 Tahun 2005 tentang Sistem Penyediaan Air Minum," kata Hadi Santoso di sela peletakan batu pertama Hippam di Kelurahan Purwodadi, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, Jawa Timur, Sabtu.
Hadi Santoso yang akrab dipanggil Soni itu mengemukakan pada tahun ini akan melakukan pengeboran di tujuh titik untuk air bersih yang tersebar di Kota Malang. Dan, saat ini sudah ada 39 Hippam.
Tujuh titik pengeboran air Hippam itu di antaranya adalah di Kelurahan Purwodadi, Kelurahan Mulyorejo, Kelurahan Bandungrejosari, Kelurahan Balearjosari, dan Kelurahan Wonokoyo. Dari tujuh titik pengeboran itu yang sudah terealisasai baru di Kelurahan Purwodadi.
Hippam diKelurahan Purwodadi itu mampu melayani air beraih sekitar 400 sambungan rumah tangga. "Tapi nanti kalau produksinya bisa ditingkatkan, akan dimanfaatkan untuk keperluan lain," ujarnya.
Ke depan, lanjutnya, pengelolaan Hippam ini bisa menggunakan teknologi sederhana untuk mengolah air bersih menjadi bahan baku air minum. "Jika sudah ada Hippam, otomatis nanti di wilayah ini harus lebih banyak biopori agar sumbernya tidak mati. Selain itu, biopori juga bisa difungsikan untuk konservasi lahan penghijauan," katanya.
Soni berharap ke depan juga ada diversifikasi usaha, artinya Hippam tidak hanya untuk menyaluran air bersih saja, tapi nantinya juga digunakan untuk kebutuhan irigasi dan usaha sektor pertanian, sehingga tidak hanya untuk kebutuhan konsumsi semata.
Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Timur Syaifullah Yusuf yang didampingi Wali Kota Malang Moch Anton tersebut, mengapresiasi upaya Pemkot Malang dalam mewujudkan kebutuhan air bersih untuk masyarakat. Selain untuk memfasilitasi masyarakat, penyediaan air bersih juga membantu pemerintah pusat dalam mewujudkan program 100 - 0 - 100.
"Program 100-0-100 ini ditargetkan tuntas pada 2019. Dan, saya melihat perkembangan pembangunan yang dilakukan di Kota Malang ini sangat pesat. Harapan kami, ke depan akan lebih baik, lebih cepat dan lebih terarah," ujarnya.
Sebelum peletakan batu pertama pembangunan Hippam di Kelurahan Purwodadi tersebut, Wagub Jatim Syaifullah Yusuf bersama Wali Kota Malang Moch Anton mengikuti pengajian dan halalbihalal bersama Majelis Wilayah Cabang (MWC) Nahdlatul Ulama (NU) di Pondok Pesantren I'anatu Tholibin, Kecamatan Blimbing, Kota Malang.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017
"Program 100-0-100 ini adalah 100 persen ketersediaan air bersih, 0 persen lingkungan kumuh dan 100 persen ketersediaan sanitasi yang sehat. Program ini dituangkan dalam Peraturan Pemerintah No 16 Tahun 2005 tentang Sistem Penyediaan Air Minum," kata Hadi Santoso di sela peletakan batu pertama Hippam di Kelurahan Purwodadi, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, Jawa Timur, Sabtu.
Hadi Santoso yang akrab dipanggil Soni itu mengemukakan pada tahun ini akan melakukan pengeboran di tujuh titik untuk air bersih yang tersebar di Kota Malang. Dan, saat ini sudah ada 39 Hippam.
Tujuh titik pengeboran air Hippam itu di antaranya adalah di Kelurahan Purwodadi, Kelurahan Mulyorejo, Kelurahan Bandungrejosari, Kelurahan Balearjosari, dan Kelurahan Wonokoyo. Dari tujuh titik pengeboran itu yang sudah terealisasai baru di Kelurahan Purwodadi.
Hippam diKelurahan Purwodadi itu mampu melayani air beraih sekitar 400 sambungan rumah tangga. "Tapi nanti kalau produksinya bisa ditingkatkan, akan dimanfaatkan untuk keperluan lain," ujarnya.
Ke depan, lanjutnya, pengelolaan Hippam ini bisa menggunakan teknologi sederhana untuk mengolah air bersih menjadi bahan baku air minum. "Jika sudah ada Hippam, otomatis nanti di wilayah ini harus lebih banyak biopori agar sumbernya tidak mati. Selain itu, biopori juga bisa difungsikan untuk konservasi lahan penghijauan," katanya.
Soni berharap ke depan juga ada diversifikasi usaha, artinya Hippam tidak hanya untuk menyaluran air bersih saja, tapi nantinya juga digunakan untuk kebutuhan irigasi dan usaha sektor pertanian, sehingga tidak hanya untuk kebutuhan konsumsi semata.
Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Timur Syaifullah Yusuf yang didampingi Wali Kota Malang Moch Anton tersebut, mengapresiasi upaya Pemkot Malang dalam mewujudkan kebutuhan air bersih untuk masyarakat. Selain untuk memfasilitasi masyarakat, penyediaan air bersih juga membantu pemerintah pusat dalam mewujudkan program 100 - 0 - 100.
"Program 100-0-100 ini ditargetkan tuntas pada 2019. Dan, saya melihat perkembangan pembangunan yang dilakukan di Kota Malang ini sangat pesat. Harapan kami, ke depan akan lebih baik, lebih cepat dan lebih terarah," ujarnya.
Sebelum peletakan batu pertama pembangunan Hippam di Kelurahan Purwodadi tersebut, Wagub Jatim Syaifullah Yusuf bersama Wali Kota Malang Moch Anton mengikuti pengajian dan halalbihalal bersama Majelis Wilayah Cabang (MWC) Nahdlatul Ulama (NU) di Pondok Pesantren I'anatu Tholibin, Kecamatan Blimbing, Kota Malang.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017