Madiun (Antara Jatim) - Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun, Jawa Timur, menjamin pasokan daging sapi di pasaran, baik pasar tradisional maupun modern di wilayah itu dalam kondisi aman selama bulan suci Ramadhan hingga Lebaran Tahun 2017. 
     
Kepala Dinas Perdagangan Kota Madiun Gaguk Hariyono di Madiun, Rabu mengatakan pasokan yang aman tersebut ditunjukkan dengan harga daging sapi yang tergolong stabil selama ini di wilayah Kota Madiun.
     
"Untuk daging sapi kualitas super masih di kisaran Rp100.000 hingga Rp105.000 per kilogram. Tidak ada peningkatan signifikan," ujar Gaguk kepada wartawan.
     
Sedangkan daging sapi kualitas nomor 2 harganya berkisar antara Rp85.000 hingga Rp90.000 per kilogram, dan kualitas nomor 3 mencapai Rp75.000 hingga Rp80.000 per kilogram.
     
Sesuai data, kebutuhan daging sapi di Kota Madiun tidak dihasilkan oleh peternak lokal atau wilayah setempat. Hal tersebut karena jumlah populasi sapi potong di Kota Madiun sangat minim. 
     
Adapun, kebutuhan daging sapi warga Kota Madiun selama ini disuplai dari peternak di luar daerah seperti Kabupaten Madiun, Magetan, Ponorogo, dan Ngawi.
     
Data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Madiun mencatat, secara umum populasi ternak dan unggas di Kota Madiun kurang berkembang, hampir sama dengan luas lahan pertanian. 
     
Sementara, BPS Kota Madiun mencatat populasi ternak sapi potong di Kota Madiun hingga tahun 2015 hanya mencapai 306 ekor dan sapi perah 24 ekor. Kondisi tersebut tidak mengalami perubahan yang signifikan dari tahun 2013, dimana sapi potong terdapat 299 ekor dan sapi perah 32 ekor. 
     
Gaguk menjelaskan, guna memastikan stok dan pasokan daging sapi aman di pasaran, pihaknya rutin melakukan pantauan dan pengecekkan setiap hari di pedagang-pedagang daging sapi yang ada di pasar-pasar tradisonal setempat.
     
Pengecekkan dilakukan dengan melibatkan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Madiun. Sehingga diperoleh data dan kondisi daging sapi yang benar-benar sehat dan layak konsumsi. Pemantauan juga untuk mengantisipasi daging gelonggongan dan daging tak layak konsumsi lainnya.
     
Diprediksi, permintaan komoditas daging sapi akan meningkat saat mendekati hari Lebaran tahun 2017 pada akhir Juni nanti. 
     
Untuk itu, pihaknya bersama tim satgas pangan lainnya intensif melakukan pemantauan agar distribusi daging sapi dari sentra peternak ke wilayahnya berjalan lancar sehingga kenaikan harga yang signifikan akibat tingginya permintaan dapat ditekan. (*)   

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017