Madiun (Antara Jatim) - Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun mengklaim ajang Gebyar Batik Kota Madiun
2017 yang digelar oleh Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Kepemudaan, dan
Olahraga dapat menjadi ajang untuk mengangkat potensi daerah setempat.
"Kegiatan Gebyar Batik Kota Madiun 2017 ini memiliki banyak fungsi yang luar biasa. Yakni mempromosikan potensi batik khas Kota Madiun kepada masyarakat umum dan pelajar, serta sebagai stimulan bagi para perajin batik di Kota Madiun agar dapat lebih termotivasi untuk memproduksi batik bagi masyarakat," ujar Wakil Wali Kota Madiun Sugeng Rismiyanto saat menghadiri acara tersebut di Hotel Sun City Madiun, Sabtu (6/5) malam.
Menurut dia, melalui Gebyar Batik Kota Madiun 2017, masyarakat dikenalkan beragam motif batik khas Kota Madiun yang memiliki nilai seni dan budaya tinggi.
Dalam gebyar tersebut juga ditampilkan aneka peragaan busana dengan beragam motif batik khas Kota Madiun. Busana tersebut merupakan karya rancangan warga lokal yang hasilnyapun layak diacungi jempol.
Adapun motif batik khas Kota Madiun yang dikembangkan saat ini mengandung unsur-unsur yang mencerminkan potensi wilayah setempat. Di antaranya batik motif Pecelan yang terinpirasi dari makanan nasi pecel sebagai kulier khas Kota Madiun.
Kemudian motif batik Seger Arum, di mana, segarnya berasal dari Jeruk Nambangan dan arumnya dari harum bunga melati yang melilit keris Tundung Madiun yakni keris dari Retno Dumilah selaku tokoh perempuan pendiri wilayah Madiun.
Selain mengklaim meningkatkan geliat perajin batik, ajang gebyar batik tersebut juga mampu mendongkrak sektor pariwisata di kota setempat.
Ia berharap, nantinya, sentra-sentra pembuatan batik bisa menjadi salah satu destinasi wisata budaya di Kota Madiun.
"Karena itu, festival atau gebyar batik akan dijadikan agenda tahunan untuk mendongkrak aspek pariwisata, ekonomi, dan budaya setempat," kata dia.
Selain peragaan busana, dalam kegiatan gebyar tersebut juga ditampilkan lomba peragaan busana batik untuk kategori peserta umum dan pelajar.
Untuk kategori peserta umum, juara 1 diraih oleh nomor urut 16 atas nama Jasmine, juara 2 oleh nomor urut 12 atas nama Debrinda, dan juara 3 nomor urut 21 atas nama Shohihul Islamsyah.
Sedangkan untuk kategori pelajar, juara 1 diraih oleh nomor urut 22 atas nama Florian dari Sekolah Mitra Harapan Madiun, juara 2 oleh nomor urut 17 atas nama Caroline Nugroho dari SMA Negeri 1 Madiun, dan juara 3 nomor urut 23 atas nama Daniel dari SMA Katolik Bonaventura Madiun. (*)
"Kegiatan Gebyar Batik Kota Madiun 2017 ini memiliki banyak fungsi yang luar biasa. Yakni mempromosikan potensi batik khas Kota Madiun kepada masyarakat umum dan pelajar, serta sebagai stimulan bagi para perajin batik di Kota Madiun agar dapat lebih termotivasi untuk memproduksi batik bagi masyarakat," ujar Wakil Wali Kota Madiun Sugeng Rismiyanto saat menghadiri acara tersebut di Hotel Sun City Madiun, Sabtu (6/5) malam.
Menurut dia, melalui Gebyar Batik Kota Madiun 2017, masyarakat dikenalkan beragam motif batik khas Kota Madiun yang memiliki nilai seni dan budaya tinggi.
Dalam gebyar tersebut juga ditampilkan aneka peragaan busana dengan beragam motif batik khas Kota Madiun. Busana tersebut merupakan karya rancangan warga lokal yang hasilnyapun layak diacungi jempol.
Adapun motif batik khas Kota Madiun yang dikembangkan saat ini mengandung unsur-unsur yang mencerminkan potensi wilayah setempat. Di antaranya batik motif Pecelan yang terinpirasi dari makanan nasi pecel sebagai kulier khas Kota Madiun.
Kemudian motif batik Seger Arum, di mana, segarnya berasal dari Jeruk Nambangan dan arumnya dari harum bunga melati yang melilit keris Tundung Madiun yakni keris dari Retno Dumilah selaku tokoh perempuan pendiri wilayah Madiun.
Selain mengklaim meningkatkan geliat perajin batik, ajang gebyar batik tersebut juga mampu mendongkrak sektor pariwisata di kota setempat.
Ia berharap, nantinya, sentra-sentra pembuatan batik bisa menjadi salah satu destinasi wisata budaya di Kota Madiun.
"Karena itu, festival atau gebyar batik akan dijadikan agenda tahunan untuk mendongkrak aspek pariwisata, ekonomi, dan budaya setempat," kata dia.
Selain peragaan busana, dalam kegiatan gebyar tersebut juga ditampilkan lomba peragaan busana batik untuk kategori peserta umum dan pelajar.
Untuk kategori peserta umum, juara 1 diraih oleh nomor urut 16 atas nama Jasmine, juara 2 oleh nomor urut 12 atas nama Debrinda, dan juara 3 nomor urut 21 atas nama Shohihul Islamsyah.
Sedangkan untuk kategori pelajar, juara 1 diraih oleh nomor urut 22 atas nama Florian dari Sekolah Mitra Harapan Madiun, juara 2 oleh nomor urut 17 atas nama Caroline Nugroho dari SMA Negeri 1 Madiun, dan juara 3 nomor urut 23 atas nama Daniel dari SMA Katolik Bonaventura Madiun. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017