Bojonegoro (Antara Jatim) - Badan Geologi Bandung menyatakan penetapan Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur masuk peringkat "geoheritage petroleum" dan "geopark petroleum" harus untuk konservasi, selain untuk edukasi dan pemberdayaan masyarakat.

"Penetapan Bojonegoro masuk peringkat geoheritage dan geopark harus bisa membawa manfaat kepada masyarakat," kata Ketua Tim Verifikasi Badan Geologi Bandung Hanang Samudra, MSc., ketika diterima Bupati Bojonegoro Suyoto, di Bojonegoro, Kamis.

Untuk itu, kata dia, penetapan Bojonegoro masuk peringkat "geoheritage" dan "geopark" berdasarkan keputusan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

"Untuk tingkat Nasional yang menetapkan Kementerian ESDM, sedangkan tingkat Internasional yang menetapkan Unesco," jelas dia.

Mengenai waktu yang dibutuhkan masuk peringkat internasional, menurut dia, juga juga harus melalui proses verifikasi, tetapi tim verifikasi dari Unesco.

"Saya juga salah satu penilai geoheritage dan geopark internasional, tetapi dilarang menilai di negaranya sendiri," ucapnya, menegaskan.

Menurut Peneliti Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" (UPNV) Yogyakarta Dr Jatmika Setiawan, ada 20 "geosite/geotapak" masuk potensi geoheritage petroleum dan geopark petroleum yang dilaporkan kepada Badan Geologi Bandung untuk proses verifikasi.

Lokasi yang sudah diverifikasi Tim Badan Geologi Bandung, kata dia, lokasi penambangan sumur minyak tua Wonocolo, di Kecamatan Kedewan.

Lainnya Bengawan Solo purba di Desa Prangi dan Tebon, Kecamatan Padangan, Kahyangan Api di Desa Sendangharjo, Kecamatan Ngasem, juga tempat lainnya.

"Semua lokasi yang kami usulkan memenuhi syarat. Soal penetapan dari Kementerian ESDM kemungkinan berkisar 1-2 bulan," kata dia, yang didampingi peneliti dari UPNV lainnya Dr Deddy Kristanto.

Ia optimistis Kementerian ESDM akan menetapkan daerah setempat sebagai "geoheritage petroleum" dan "geopark petroleum" tingkat Nasional.

"Penetapan peringkat Internasional membutuhkan waktu paling tidak berkisar 1-2 tahun, karena harus antre dengan negara lainnya," ujarnya.

Bupati Bojonegoro Suyoto yang menerima Tim Badan Geologi Bandung sependapat dengan Hanang Samudra MSc., terkait penetapan daerahnya menjadi "geoheritage petroleum" dan "geopark petroleum" harus untuk konservasi.

Tidak hanya itu, kata dia, penetapan itu juga harus membawa manfaat untuk edukasi, sekaligus pemberdayaan ekonomi masyarakat.
   
"Ya, paling tidak kita tidak menjadi "bar-bar" hanya senang merusak, tetapi bisa menjaga lingkungan," ucapnya.(*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017