Gresik (Antara Jatim) - Anggota DPRD Kabupaten Gresik, Jawa Timur menemukan tiga lembaga yang belum siap melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK), karena kurangnya sarana dan prasarana di sekolah setempat.

Sekretaris Komisi D DPRD Gresik, Ida Astutik di Gresik, Selasa mengatakan temuan itu setelah sejumlah anggota dewan menggelar inspeksi mendasak (sidak) ke tujuh lembaga pendidikan di wilayah itu.

Ia mengatakan tiga lembaga yang belum siap menggelar UNBK masing-masing SMP Negeri 1 Bungah, SMP Negeri 2 Manyar dan SMP Negeri 3 Sidayu.
 
"Alasan mereka bervariasi, mulai karena Sumber Daya Manusianya (SDM) hingga persoalan sarana dan prasarana (sarpras), dan ada yang mengaku anak didiknya belum siap. Ini kan sangat memprihatinkan, sebab sangat mengejutkan bagi kami," katanya.

Ida yang berasal dari Partai Demokrat ini mengatakan, alasan tersebut dinilai tidak masuk akal, dan akan menjadi bahan evaluasi DPRD Gresik.

Anggota DPRD lainnya, Noto Utomo mengatakan alasan siswa merupakan tanggungjawab pihak sekolah, khususnya kepala sekolah.

"Harusnya dari awal sudah dipersiapkan, bukan justru (sekolah) menuruti siswa," kata Noto yang merupakan anggota fraksi PDIP tersebut.

Secara terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik, Mahin mengakui hal itu, dan menargetkan tahun 2018 semua harus siap melaksanakan UNBK.

"Kami tidak ingin persoalan ini kembali terjadi, yaitu masih ada sekolah negeri yang melaksanakan ujian secara manual. Oleh karen itu, mau tidak mau tahun depan harus siap," katanya.

Sementara itu, tujuh sekolah negeri yang disidak oleh DPRD masing-masing SMP Negeri 3 dan 4 Sidayu, SMP Negeri Bungah, SMP Negeri 2 Manyar, SMP Negeri 1 dan 2 Benjeng, serta SMP Negeri Tambak.(adv)

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017