MalangBu (Antara Jatim) - Ketua DPRD Kota Malang, Arief Wicaksono mempertanyakan rencana pembangunan monorel di kota itu yang hingga saat ini tidak dibixarakan dengan dewan, padahal pemkot menggandeng investor.
    
"Sampai sekarang eksekutif belum berkoordinasi dan membicarakannya dengan dewan, apakah moda transportasi umum itu cocok untuk dikembangkan di Kota Malang atau tidak. Sebab, kondisi wilayah kota sudah seperti ini, lintasan monorelnya mau ditempatkan dimana," kata Arif Wicaksono di Malang, Jawa Timur, Minggu.
    
Politisi PDIP itu mengaku dirinya belum mendapatkan informasi apapun secara detail dari Pemkot malang terkait rencana pembangunan monorel tersebut, termasuk para investor yang dikabarkan sudah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Pemkot Malang.
    
Arif mengatakan untuk mengetahui sejauh mana perkembangan rencana pembangunan monorel tersebut, dirinya mengikutinya dari media. "Saya masih menunggu penjelasan dari Pemkot Malang dan saya juga akan lihat bagaimana pemaparan investor, kok berani-beraninya bikin monorel," tegasnya.
    
Menyinggung upaya untuk mengatasi kemacetan yang terjadi di beberapa titik di Kota Malang maupun menuju ke Kabupaten Malang dan Kota Batu, Arif mengatakan dalam memecahkan persoalan khususnya kemacetan, bukan saja bicara masalah mikro Malang Kota, namun harus bicara Malang Raya.
    
Menurut politisi PDIP itu tiga kepala daerah harus sinkron dalam rangka menganggarkan dalam anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD). " Tahun ini kepala daerah di Malang raya (Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu harus ketemu. Selain itu, tiga kepala Badan Perencanaan Daerah(Bappeda) dan tiga ketua dewan juga bersinergi membicarakan program ini,," urainya.
    
Dengan adanya sinkronisasi para pemimpin daerah tersebut, kata Arif, persoalan Malang raya terkait kemacetan itu bisa teratasi. Karena itu harus ada koordinasi terkait hal itu antarpemerintah.
    
Arif mencontohkan kalau di Kota Malang, jika nantinya Pasar Dinoyo aktif pasti kepadatan kendaraan akan terjadi. Oleh karena itu, perlu dibuatkan jalan tembus atau alternatif mulai Tlogomas sampai Tunggulwulung.
    
"Kalau yang wilayah kabupaten kan urusan Pak Rendra (Bupati Malang), dan yang arah Batu urusan Wali Kota Batu, Eddy Rumpoko. Oleh karenanya, monorel saja tidak cukup untuk mengatasi kemacetan di Kota Malang, sehingga perlu bersinergi dengan Kabupaten Malang maupun Kota Batu," paparnya.(*)

Pewarta: Endang Sukarelawati

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017