Surabaya (Antara Jatim) - Universitas Airlangga (Unair) Surabaya dan Lembaga Karya Pokphand (LKP)
menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk menjalin kerja sama terkait
tentang Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat dan juga
tentang Program Beasiswa.
Penandatanganan MoU itu dihadiri oleh Ketua Umum LKP (Lembaga Karya Phokpand), Presiden Direktur PT Chaeron Phokpand Indonesia Thomas Effendy, Rektor Unair Prof Moh Nasih, beserta jajaran pejabat LKP dan juga pimpinan Unair di Rektorat Unair Surabaya, Kamis.
"Kita sama-sama punya misi. Misi kita adalah kerja sama dengan Popkhand untuk menambah kekuatan kami untuk terus mencerdaskan anak bangsa," kata Nasih saat memberikan sambutan.
Dalam kesempatan tersebut, dia mengungkapkan, kerja sama tersebut tidak hanya sebatas program beasiswa, namun juga PKL atau KKN mahasiswa Unair di Popkhand.
"Jadi mahasiswa Unair boleh menimba ilmu secara praktisnya di Popkhand," jelas Guru Besar FEB Unair tersebut.
Terkait ketentuan mahasiswa penerima beasiswa Popkhand ini, Nasih menjelaskan beasiswa Popkhand dapat diberikan kepada mahasiswa yang sedang melakukan penelitian, terutama penelitian yang berpotensi untuk memecahkan masalah masyarakat, bahkan menghasilkan hilirisasi.
"Ke depan, kita dorong beasiswa ini membantu untuk melakukan riset dan penelitian, sehingga mereka bisa menyelesaikan tugasnya dengan baik, karena banyak mahasiswa yang nyantol dalam skripsi," jelasnya.
Senada dengan Nasih, Presiden Direktur PT Chaeron Phokpand Indonesia Thomas Effendy menambahkan jika program beasiswa ini berjalan lancar dan memiliki manfaat yang besar, bukan tidak mungkin pihaknya akan menambah kuota beasiswa.
"Kita akan fokus kepada anak-anak kita yang memang secara kemampuan keuangan itu kurang mampu. Jadi fokusnya ke masalah finansial. Kita akan biayai mereka sampai lulus," terang Thomas.
Thomas mengatakan pihaknya ingin para mahasiswa kurang mampu punya tekad untuk sekolah untuk belajar. "Jadi semata-mata tujuan kita ingin membantu mereka, tapi mereka juga benar-benar sekolah," katanya.
Dia menejalaskan, setelah lulus dari perguruan, tidak ada ikatan dinas dari Popkhand. Hanya saja, bagi penerima beasiswa Popkhand yang ingin bekerja di Popkhand akan mendapatkan prioritas.
"Setelah lulus tidak ada janjian ikatan dinas, silakan cari dimanapun yang disukai. Tapi kalau misalnya mau di Popkhand, akan kita prioritaskan," ujar Thomas.
Rencananya, LKP akan bekerja sama dengan 10 Perguruan Tinggi Indonesia, termasuk Unair. Sementara hingga saat ini, LKP sudah bekerja sama dengan lima Perguruan Tinggi dari rencana menjaring 220 mahasiswa penerima beasiswa Popkhand. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016
Penandatanganan MoU itu dihadiri oleh Ketua Umum LKP (Lembaga Karya Phokpand), Presiden Direktur PT Chaeron Phokpand Indonesia Thomas Effendy, Rektor Unair Prof Moh Nasih, beserta jajaran pejabat LKP dan juga pimpinan Unair di Rektorat Unair Surabaya, Kamis.
"Kita sama-sama punya misi. Misi kita adalah kerja sama dengan Popkhand untuk menambah kekuatan kami untuk terus mencerdaskan anak bangsa," kata Nasih saat memberikan sambutan.
Dalam kesempatan tersebut, dia mengungkapkan, kerja sama tersebut tidak hanya sebatas program beasiswa, namun juga PKL atau KKN mahasiswa Unair di Popkhand.
"Jadi mahasiswa Unair boleh menimba ilmu secara praktisnya di Popkhand," jelas Guru Besar FEB Unair tersebut.
Terkait ketentuan mahasiswa penerima beasiswa Popkhand ini, Nasih menjelaskan beasiswa Popkhand dapat diberikan kepada mahasiswa yang sedang melakukan penelitian, terutama penelitian yang berpotensi untuk memecahkan masalah masyarakat, bahkan menghasilkan hilirisasi.
"Ke depan, kita dorong beasiswa ini membantu untuk melakukan riset dan penelitian, sehingga mereka bisa menyelesaikan tugasnya dengan baik, karena banyak mahasiswa yang nyantol dalam skripsi," jelasnya.
Senada dengan Nasih, Presiden Direktur PT Chaeron Phokpand Indonesia Thomas Effendy menambahkan jika program beasiswa ini berjalan lancar dan memiliki manfaat yang besar, bukan tidak mungkin pihaknya akan menambah kuota beasiswa.
"Kita akan fokus kepada anak-anak kita yang memang secara kemampuan keuangan itu kurang mampu. Jadi fokusnya ke masalah finansial. Kita akan biayai mereka sampai lulus," terang Thomas.
Thomas mengatakan pihaknya ingin para mahasiswa kurang mampu punya tekad untuk sekolah untuk belajar. "Jadi semata-mata tujuan kita ingin membantu mereka, tapi mereka juga benar-benar sekolah," katanya.
Dia menejalaskan, setelah lulus dari perguruan, tidak ada ikatan dinas dari Popkhand. Hanya saja, bagi penerima beasiswa Popkhand yang ingin bekerja di Popkhand akan mendapatkan prioritas.
"Setelah lulus tidak ada janjian ikatan dinas, silakan cari dimanapun yang disukai. Tapi kalau misalnya mau di Popkhand, akan kita prioritaskan," ujar Thomas.
Rencananya, LKP akan bekerja sama dengan 10 Perguruan Tinggi Indonesia, termasuk Unair. Sementara hingga saat ini, LKP sudah bekerja sama dengan lima Perguruan Tinggi dari rencana menjaring 220 mahasiswa penerima beasiswa Popkhand. (*)
Editor : Endang Sukarelawati
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016