Bondowoso (Antara Jatim) - Puluhan wartawan harian di Kabupaten Bondowoso, Senin menggelar unjuk rasa di depan kantor Kodim 0822/ Bondowoso sebagai bentuk aksi solidaritas agar pemukulan terhadap wartawan Net TV Madiun oleh oknum TNI AD Batalyon Infanteri Para Rider 501 diusut tuntas.
"Wartawan adalah pilar demokrasi dan juga sebagai jendela informasi yang harus disampaikan kepada masyarakat. Oleh karena itu, kami mengutuk tindakan kekerasan oknum TNI AD terhadap wartawan Net TV Madiun, Sony Misdananto," kata Koordinator Demo Ichuk S. Widarsha dalam orasinya di depan kantor Kodim Bondowoso, Jawa Timur.
Selain mengutuk kekerasan pemukulan oleh oknum TNI terhadap wartawan teleivisi swasta tersebut, kata dia, juga meminta kepada Panglima TNI untuk mengusut tuntas kasus pnganiayaan terhadap Net TV Madiun, serta menghukum seberat-beratnya anggota TNI yang melakukan pemukulan terhadap jurnalis.
Dalam pantauan, setelah berorasi puluhan wartawan ditemui langsung oleh Komandan Kodim 0822/ Bondowoso Letkol Arh Sudrajat di aula Kodim setempat dan didampingi oleh jajaran pejabat tinggi Polres Bondowoso.
"Kami meminta agar Kodim Bondowoso mendukung pemberian hukuman kepada oknum TNI AD yang melakukan pemukulan terhadap wartawan Net TV, dan kami juga berharap kekerasan terhadap wartawan oleh oknum TNI tidak terjadi lagi, dan jangan sampai terjadi di Bondowoso," kata Ketua PWI Bondowoso Sugiyanto kepada Dandim Bondowoso.
Menanggapi tuntutan para jurnalis, Komandan Kodim Bondowoso Sudrajat berjanji akan menyampaikan aspirasi wartawan Bondowoso kepada Komandan Korem Malang, Jawa Timur, sebagai wujud tindak lanjut dari penyampaian aksi solidaritas tersebut.
"Kami akan sampaikan aspirasi wartawan Bondowoso kepada Danrem sebagai atasan kami. Dan kami yakin pimpinan TNI tidak akan membiarkan aksi kekerasan yang dilakukan oleh oknum TNI," katanya menegaskan.
Puluhan wartawan yang menggelar aksi solidaritas atas kasus pemukulan oleh oknum TNI AD terhadap wartawan tersebut, juga menyampaikan empat pernyataan sikap, di antaranya mengutuk tindakan kekerasan aparat TNI terhdap jurnalis yang tengah melakukan peliputan dan meminta Panglima TNI mengusut tuntas atas insiden penganiayaan tersebut.
Selain itu, menghukum seberat-beratnya terhadap oknum anggota TNI yang melakukan penganiayaan terhdap rekan Sony Misdananto, serta mendesak Dewan Pers dan Komisi Nasional HAM melakukan upaya khusus terhadap institusi TNI untuk menghentikan tindak kekerasan terhadap pekerja media. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016
"Wartawan adalah pilar demokrasi dan juga sebagai jendela informasi yang harus disampaikan kepada masyarakat. Oleh karena itu, kami mengutuk tindakan kekerasan oknum TNI AD terhadap wartawan Net TV Madiun, Sony Misdananto," kata Koordinator Demo Ichuk S. Widarsha dalam orasinya di depan kantor Kodim Bondowoso, Jawa Timur.
Selain mengutuk kekerasan pemukulan oleh oknum TNI terhadap wartawan teleivisi swasta tersebut, kata dia, juga meminta kepada Panglima TNI untuk mengusut tuntas kasus pnganiayaan terhadap Net TV Madiun, serta menghukum seberat-beratnya anggota TNI yang melakukan pemukulan terhadap jurnalis.
Dalam pantauan, setelah berorasi puluhan wartawan ditemui langsung oleh Komandan Kodim 0822/ Bondowoso Letkol Arh Sudrajat di aula Kodim setempat dan didampingi oleh jajaran pejabat tinggi Polres Bondowoso.
"Kami meminta agar Kodim Bondowoso mendukung pemberian hukuman kepada oknum TNI AD yang melakukan pemukulan terhadap wartawan Net TV, dan kami juga berharap kekerasan terhadap wartawan oleh oknum TNI tidak terjadi lagi, dan jangan sampai terjadi di Bondowoso," kata Ketua PWI Bondowoso Sugiyanto kepada Dandim Bondowoso.
Menanggapi tuntutan para jurnalis, Komandan Kodim Bondowoso Sudrajat berjanji akan menyampaikan aspirasi wartawan Bondowoso kepada Komandan Korem Malang, Jawa Timur, sebagai wujud tindak lanjut dari penyampaian aksi solidaritas tersebut.
"Kami akan sampaikan aspirasi wartawan Bondowoso kepada Danrem sebagai atasan kami. Dan kami yakin pimpinan TNI tidak akan membiarkan aksi kekerasan yang dilakukan oleh oknum TNI," katanya menegaskan.
Puluhan wartawan yang menggelar aksi solidaritas atas kasus pemukulan oleh oknum TNI AD terhadap wartawan tersebut, juga menyampaikan empat pernyataan sikap, di antaranya mengutuk tindakan kekerasan aparat TNI terhdap jurnalis yang tengah melakukan peliputan dan meminta Panglima TNI mengusut tuntas atas insiden penganiayaan tersebut.
Selain itu, menghukum seberat-beratnya terhadap oknum anggota TNI yang melakukan penganiayaan terhdap rekan Sony Misdananto, serta mendesak Dewan Pers dan Komisi Nasional HAM melakukan upaya khusus terhadap institusi TNI untuk menghentikan tindak kekerasan terhadap pekerja media. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016