Surabaya (Antara Jatim) - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menggelar sosialisasi Pengelolaan Industri Hulu Migas di Indonesia, di Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya (ITATS), Kamis.

Kepala Perwakilan SKK Migas Jawa Bali dan Nusa Tenggara (Jabanusa), Ali Masyhar mengatakan kegiatan ini merupakan bagian dari sharring knowlegde antara dunia Migas dengan dunia pendidikan dan sebagai salah satu wujud nyata komitmen terhadap dunia pendidikan di Indonesia.

"ITATS sebagai salah satu Institut pencetak SDM pertambangan, dan dengan adanya sosialisasi serta paparan perkembangan gas dan minyak yang tengah di garap oleh SKK Migas, semoga ke depannya dapat menyiapkan tenaga Migas yang lebih update lagi," kata Ali.

Ia mengungkapkan, saat ini produksi minyak mentah Indonesia terus turun dengan rata-rata 20 persen per tahun. Dalam kondisi tersebut, produksi minyak mentah Indonesia pada tiga sampai lima tahun ke depan akan turun hingga 500.000 barel per hari (bph), jika dibandingkan dengan kebutuhan atau permintaan masyarakat hal ini sangatlah kurang.

"Potensi alam yang menghasilkan minyak dan gas, saat ini hanya tersisa 300-350 wilayah di seluruh Indonesia, Sumber gas yang sedang kami tangani dengan dua proses yaitu dalam tahap eksplorasi ada 250an sumber dan proses eksploitasi 65-70 sumber. yang terletak di wilayah kerja Aceh, Sumatra Selatan, Kalimantan, Jatim dan wilayah lainnya," urai Ali.

Hal itu, tambahnya, sangat berpengaruh dalam pendapatan negara, terbukti pendapatan negara dari gas dan minyak saat ini turun sangat drastis pertahunnya. Untuk menyiasati itu sangat dibutuhkan SDM yang pandai dalam menghasilkan sumber gas dan minya yang baru tanpa mengeluarkan dana banyak dari negara.

"Dulu pada tahun 2014, pembangunan dan pendapatan negara dalam penuhan APBN 70-80% nya di dapatkan dari migas. Namun, saat ini pendapatan migas turun menjadi 100 triliun pertahun, sehingga pengghasilan negara dari minyak dan gas hanya menyumbang 1 triliun saja perharinya," papar Ali.

Jika dilihat dari sisi kebutuhan, migas harus bertugas menjamin ketersediaan 70-80 persen pemenuhan energi masyarakat. Bahaya cara kelola dan membangun perusahaan hulu migas.

Dalam kesempatan itu mereka juga memberikan gambaran umum tentang dunia pemboran minyak dan gas baik di darat maupun di lepas pantai. Dijelaskan pula lebih lanjut mengenai konsep kerja sama antara pemerintah Indonesia dengan kontraktor perusahaan migas dalam pengelolaan minyak dan gas bumi di Indonesia.

Di bagian lain persentasi, juga dijelaskan tentang perlatan-peralatan yang digunakan dalam operasi pemboran dan penyedia-penyedia jasa yang terlibat dalam operasi pemboran. "Hal ini dimaksudkan untuk membuka wawasan audiens terkait besarnya kesempatan yang mungkin tercipta dari industri migas," terangnya.

Sementara itu, Dosen Teknik Geologi ITATS, Handoko Teguh Wibowo mengatakan Teknik Geologi adalah suatu ilmu yang tepat dalam menghasilkan minyak dan gas tanpa mengeluarkan dana negara yang besar.

"Pengetahuan berkaitan dengan kebumian seperti, bentuk muka bumi, material penyusun bumi, berbagai jenis dan bentuk batuan, sifat fisika dan kimia, proses pembentukan dan sejarah bumi serta geologi terapannya seperti Geologi Minyak dan Gas Bumi ini bisa membuata negara kita lebih untung," kata pria yang juga menjadi Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Jatim ini.

Saat ini, tambahnya. Dalam kehidupan gas merupakan sebuah primadona karena bisa menjadi dua fungsi yaitu energi dan bahan. sedangkan di Jawa Timur sangat potensial dalam fenomena pencarian sumber minyak.

"Kami memastikan semua hasil dari minyak maupun gas yang di eksplorasi dan exploitasi sumber harus didalami dan mendevelop di lapangan agar produksinya tetap maksimal," ujar Handoko.

Ditanya mengenai dari penelitian dan kajianya meneganai minyak dan gas di daerah Lapindo pihaknya menyatakan masih aman.

Di akhir serangkain acara yang diikuti oleh kurang lebih 400 mahasiswa itu, mereka di ajak berkunjung ke wilayah kerja Lapindo Brantas, tepatnya di sumur Wunut, untuk melihat langsung lokasi kerja pemboran minyak dan gas.(*)

Pewarta: willy irawan

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016