Madiun (Antara Jatim) - Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Madiun, Jawa Timur, melakukan pemangkasan dahan pohon-pohon tua rawan tumbang yang tumbuh di jalan protokol daerah setempat agar tidak mengganggu para pengguna jalan dan pemudik saat lebaran mendatang. 

Kepala Bidang Pemakaman, Taman, dan Penerangan Jalan Umum (PTPJU) DKP Kota Madiun Hari Joko Widodo, Selasa, mengatakan, pemangkasan dahan tersebut juga dalam rangka mengamankan jalan dari bencana pohon tumbang saat musim mudik dan balik lebaran tiba. 

Sebab, Kota Madiun merupakan kota tujuan mudik, sehingga dipastikan saat lebaran nanti banyak pemudik yang singgah di Kota Madiun.

"Jumlah pohon yang dipangkas mencapai ratusan. Pantauan kami fokus pada pohon tua dan rindang," ujar Hari Joko Widodo kepada wartawan.

Ia menjelaskan, pemangkasan dahan pohon akan dilakukan hingga H-2 lebaran mendatang. Sejauh ini pemangkasan pohon tua dan rindang telah mencapai 50 persen di ruas jalan protokol. 

Mulai Jalan Yos Sudarso, Pahlawan, Urip Sumoharjo, Trunojoyo, Agus Salim, Soekarno Hatta hingga Mayajen Panjaitan. Selanjutnya di Jalan Sulawesi, Kalimantan, dan sebagian Mastrip. 

Rata-rata, pohon yang dipangkas tersebut sudah berusia lebih dari 15 tahun dengan ketinggian di atas tujuh meter. Adapun, jenis pohon yang dirapikan antara lain, cemara, trembesi, ringin, sono, dan lainnya. Selain pohon tua, petugas juga menebang pohon-pohon yang mulai lapuk. 

"Kemarin kami sudah menebang pohon yang kondisinya lapuk di Jalan Panjaitan. Kalau tidak segera dipotong, takutnya roboh dan menimpa pengguna jalan," kata dia.

Ia menambahkan, selain memberi kenyamanan pemudik, pemangkasan dahan pohon tua tersebut juga untuk mengantisipasi pohon tumbang saat hujan deras dan angin kencang berlangsung. Anomali cuaca yang terjadi saat ini membuat Kota Madiun sering diguyur hujan disertai angin kencang. 

"Karena itu, semua harus diwaspadai agar jangan sampai timbul korban," kata dia. (*)

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016