Bangkalan (Antara Jatim) - Anggota DPD RI asal daerah pemilihan Jawa Timur Ahmad Nawardi melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Pasar Ki Lemah Duwur, Bangkalan, Rabu, guna mengetahui pergerakan harga kebutuhan bahan pokok menjelang Ramadhan di daerah ini.
"Ini kami lakukan untuk mengetahui secara langsung harga kebutuhan bahan pokok, sekaligus ingin menyapa para pedagang pasar di Bangkalan ini," kata Nawardi saat melakukan sidak didampingi beberapa staf .
Dalam kegiatan masa reses itu, Nawardi sempat berdialog dengan sejumlah pedagang. Umumnya para pedagang menyatakan beberapa kebutuhan pokok mengalami kenaikan dalam dua hari terakhir.
"Soalnya pasokan minim dan kiriman dari petani di Bangkalan ini juga berkurang," kata pedagang kebutuhan bahan pokok di pasar itu, Solihah.
Sejumlah kebutuhan bahan pokok yang mengalami kenaikan, antara lain cabai, bawang merah dan bawang putih.
Menurut Solihah, kenaikannya antara Rp2 ribu hingga Rp4 ribu per kilogram.
"Biasanya kalau tahun-tahun sebelumnya, semakin dekat puasa barang-barang akan terus merangkak naik," katanya.
Selain sayuran dan palawija, kenaikan juga terjadi pada komoditas daging, baik daging ayam maupun daging sapi.
Daging ayam naik dari sebelumnya Rp28 ribu per kilogram menjadi Rp30 ribu per kilogram. Sedangkan daging sapi naik dari sebelumnya Rp100 ribu menjadi Rp105 ribu per kilogram.
Menurut pedagang daging di Pasar Ki Lemah Duwur, Sutijah, naiknya harga daging itu karena pasokan berkurang, akibat harga sapi di pasaran naik.
Pedagang berharap kenaikan harga tidak terjadi secara terus menerus. Hal ini agar daya beli konsumen tidak menurun dan barang dagangan milik penjual bisa cepat laku.
Anggota DPD RI Ahmad Nawardi seusai sidak menyatakan, pihaknya menduga kenaikan harga sejumlah kebutuhan pokok itu karena permainan pedagang.
"Saya menduga ada permainan karena faktanya hasil produksi pertanian, tetap lancar dan tidak terjadi kekeringan," katanya.
Karena itu, dia meminta pemkab setempatnya hendaknya melakukan upaya antisipasi sejak saat ini agar harga kebutuhan bahan pokok bisa terkendali. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016