Bojonegoro (Antara Jatim)  - Wisata lapangan minyak Wonocolo di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, akan dilengkapi dengan sejumlah fosil binatang purba yang akan diletakkan di museum rumah singgah di Desa Wonocolo, Kecamatan Kedewan, yang menjadi pemberangkatan awal wisatawan.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Bojonegoro Amir Syahid, Senin, menjelaskan, sejumlah fosil binatang purba yang ditempatkan di rumah singgah, berupa fosil binatang purba, antara lain, gajah purba, juga lainnya.

"Fosil binatang purba itu, semuanya temuan di lembah Bengawan Solo. Kami harapkan akan menambah daya tarik wisatawan objek wisata minyak tradisional Wonocolo," jelas dia.
     
Selain itu, lanjut Tim Universitas Pembangunan Nasional (UPN) "Veteran" Yogyakarta, Dr. Jatmika Setiawan, di rumah singgah juga dilengkapi denga maket kawasan lapangan minyak Wonocolo, dengan ukuran cukup besar.
     
Maket itu, lanjut dia, mirip dengan maket di objek wisata Museum Merapi, yang bisa memberikan gambaran sejumlah lokasi yang menjadi tujuan wisata, antara lain, lokasi tambang minyak, juga lainnya.
     
"Kalau tombol maket dinyalakan, maka akan keluar lampu putih, biru, merah, yang mengambarkan lokasi penambangan minyak, juga jalan di kawasan lapangan minyak tradisional Wonocolo," jelas dia, seraya menambahkan bahwa pembuatan maket dikerjakan Tim UPN "Veteran" Yogyakarta.
     
Menanggapi hal itu, "Field Manager" Pertamina EP Asset 4 Field Cepu, Jawa Tengah, Agus Amperiyanto, menyatakan mendukung sepenuhnya pengembangan wisata minyak tradisional Wonocolo, yang masuk wilayah kerjanya.
     
Lokasi penambangan minyak tradisional Wonocolo, katanya, layak dikembangkan sebagai wisata 'geoheritage petroleum", karena tidak hanya menyimpan kandungan minyak dengan formasi batuan 2 juta tahun lalu, tapi juga menyimpan peradaban Indonesia.
     
Hal itu, lanjut dia, bisa diketahui adanya fosil binatang dan manusia purba, juga sungai purba yang mengalir dari pantai utara ke pantai selatan Jawa.  
     
"Kami mendukung sepenuhnya pengembangan "geoheritage" Wonocolo, sebagai bagian dari "geopark petroleum" Bojonegoro," katanya, menegaskan.
     
Sesuai rencana, lokasi wisata minyak Wonocolo, yang disebut "The Little" Teksas Wonocolo, dengan pengelola lima kelompok sadar wisata (pokdarwis) di Kecamatan Kedewan, akan dibuka untuk umum, pada 28 April.
     
Pokdarwis setempat, sudah menyediakan enam kendaraan jeep dan 12 kendaraan bermotor roda dua trail, yang bisa disewa wisatawan untuk mengeliling lokasi penambangan minyak tradisional. (*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016