Tulungagung (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur membuka peluang bagi pihak swasta untuk berinvestasi membangun kawasan pelabuhan perintis di Teluk Sine dengan skema bagi hasil retribusi serta pengembangan industri hilir sektor perikanan.
"Opsi (pilihan) ini kami tawarkan setelah rencana pembangunan pelabuhan oleh daerah terganjal peraturan perundangan yang mengalihkan kewenangan pengelolaan pelabuhan ke provinsi," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tulungagung Suprapto di Tulungagung, Rabu.
Kepada Antara, Suprapto mengaku sudah ada beberapa calon investor yang tertarik berinvestasi di kawasan pesisir Pantai Sine.
Tawaran investasi menurut dia tidak hanya di sektor kepelabuhanan atau industri perikanan-kelautan, tetapi juga di bidang kepariwisataan.
"Sudah ada beberapa dan melihat langsung di lokasi untuk penjajakan potensi bisnis, tetapi belum ada yang realisasi," ujarnya.
Sementara belum ada yang menyatakan positif menanamkan investasi bisnis di sektor kepelabuhanan, kata Suprapto, Pemkab Tulungagung tetap intensif menawarkan peluang tersebut ke pihak swasta lain.
Mengenai teknis pembagian hasil usaha atau pengelolaan potensi ekonominya, Suprapto mengatakan akan dibicarakan lebih lanjut melalui pembahasan para pihak terkait khususnya antara investor dengan pemerintah daerah.
"Kalau ada yang berminat, nanti saya akan hantar langsung ke (Pantai) Sine dan berdiskusi mengenai peluang ekonomi di sana," ujarnya.
Desakan pembangunan pelabuhan kapal ikan untuk nelayan di Teluk Sine saat ini aktif disuarakan nelayan, seiring panen ikan layur yang menyebabkan banyaknya nelayan pendatang (andon) singgah di kawasan pesisir tersebut.
"Potensi ekonomi di kawasan pesisir Pantai Sine ini sangat besar, bahkan perputaran uang terbesar Kecamatan Kalidawir ada di sini. Sayang sekali jika pemerintah (daerah) tidak segera membangunkan pelabuhan untuk tambat kapal, padahal banyak nelayan yang singgah ke sini," ujar Untung, Sekretaris Kelompok Nelayan Samudera Agung Nusantara di Pantai Sine.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016
"Opsi (pilihan) ini kami tawarkan setelah rencana pembangunan pelabuhan oleh daerah terganjal peraturan perundangan yang mengalihkan kewenangan pengelolaan pelabuhan ke provinsi," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tulungagung Suprapto di Tulungagung, Rabu.
Kepada Antara, Suprapto mengaku sudah ada beberapa calon investor yang tertarik berinvestasi di kawasan pesisir Pantai Sine.
Tawaran investasi menurut dia tidak hanya di sektor kepelabuhanan atau industri perikanan-kelautan, tetapi juga di bidang kepariwisataan.
"Sudah ada beberapa dan melihat langsung di lokasi untuk penjajakan potensi bisnis, tetapi belum ada yang realisasi," ujarnya.
Sementara belum ada yang menyatakan positif menanamkan investasi bisnis di sektor kepelabuhanan, kata Suprapto, Pemkab Tulungagung tetap intensif menawarkan peluang tersebut ke pihak swasta lain.
Mengenai teknis pembagian hasil usaha atau pengelolaan potensi ekonominya, Suprapto mengatakan akan dibicarakan lebih lanjut melalui pembahasan para pihak terkait khususnya antara investor dengan pemerintah daerah.
"Kalau ada yang berminat, nanti saya akan hantar langsung ke (Pantai) Sine dan berdiskusi mengenai peluang ekonomi di sana," ujarnya.
Desakan pembangunan pelabuhan kapal ikan untuk nelayan di Teluk Sine saat ini aktif disuarakan nelayan, seiring panen ikan layur yang menyebabkan banyaknya nelayan pendatang (andon) singgah di kawasan pesisir tersebut.
"Potensi ekonomi di kawasan pesisir Pantai Sine ini sangat besar, bahkan perputaran uang terbesar Kecamatan Kalidawir ada di sini. Sayang sekali jika pemerintah (daerah) tidak segera membangunkan pelabuhan untuk tambat kapal, padahal banyak nelayan yang singgah ke sini," ujar Untung, Sekretaris Kelompok Nelayan Samudera Agung Nusantara di Pantai Sine.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016