Bojonegoro (Antara Jatim)- Sekitar 30 penambang minyak mentah tradisional di Kecamatan Kedewan, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Minggu , berwisata "cuve tubing" di objek wisata Gua Pindul, di Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta. 
     
Kepala Pusat Litbang LPPM UPN “Veteran” Yogyakarta, Dr. Sri Suryaningsum, menjelaskan, penambang minyak mentah mengunjungi lokasi Gua Pindul, karena untuk melakukan studi banding terkait wisata. 
     
Sehari sebelumnya, lanjut dia, para penambang minyak mentah yang juga didampingi Camat Kedewan, Moch.Tarom, juga mengunjungi objek wisata Gunung Merapi, dan Museum Merapi, di Sleman Yogyakarta.
     
"Para penambang berdiskusi dengan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Gunung Kidul, juga Disbudpar Gunung Kidul terkait pengelolaan objek wisata alam," jelas dia.
     
Ia memberikan gambaran di Gunung Kidul, banyak dibuat Peraturan Daerah (Perda) Pariwisata, dengan tujuan agar masyarakat mempunyai kekuatan hukum dalam menjalankan usaha wisata.
     
"Di Gunung Kidul ada pelaku wisata yaitu pemkab dan desa, dan semuanya saling mendukung," ucapnya.
     
Oleh karena itu, menurut dia, harus ada nota kesepahaman antara Disbudpar Gunung Kidul dengan Disbudpar Bojonegoro, dalam pengelolaan objek wisata, seperti menjadikan lapangan sumur minyak tua menjadi objek wisata.
     
"Nota kesepahaman tujuannya agar Disbudpar Gunung Kidul bisa leluasa memberi contoh standar operasional prosedur dan teknis-teknis wisata," katanya, menegaskan.
     
Dengan demikian, katanya, Bojonegoro bisa meniru dan mengembangkan objek wisata yang ada di daerahnya, sehingga tetap asli dengan keunikan yang dimiliki. 
     
Ikut mendampingi para penambang, selain Tim UPN “Veteran” Yogyakarta, juga jajaran Pertamina EP, SKK Migas, dan Pertamina EP Asset 4 Field Cepu, Jawa Tengah dan jajaran Pemkab Bojonegoro. 
     
"Cave tubing", di objek wisata Gua Pindul yaitu melewati aliran sungai bawah tanah dimulai dari mulut gua sampai bagian akhir gua. 
     
Di dalam gua terdapat bagian sempit yang hanya bisa dilewati satu ban pelampung, sehingga biasanya wisatawan akan bergantian satu per satu untuk melewati bagian ini.
     
Panjang rute 350 meter dengan lebar 5 meter, dengan jarak permukaan air dengan atap gua 4 meter, dengan jarak tempuh sekitar 1 jam, yang kemudian berakhir pada sebuah dam. (*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016