Ngawi (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ngawi, Jawa Timur, melakukan "fogging" atau pengasapan guna mencegah penyebaran penyakit demam berdarah di sejumlah lokasi setempat yang rawan penularan.
Petugas Dinas Kesehatan Ngawi, Anang, di Ngawi, Sabtu, mengatakan, sejak bulan Januari hingga awal Februari 2016, Pemkab Ngawi melalui dinas terkait telah melakukan sebanyak 60 kali pengasapan di 30 titik target.
"Masing-masing titik, dilakukan pengasapan sebanyak dua kali guna menekan populasi nyamuk penyebar penyakit demam berdarah," ujar Anang kepada wartawan.
Menurut dia, penyebaran penyakit demam berdarah di wilayah Ngawi dimungkinkan dapat terus bertambah. Mayoritas, penyebarannya disebabkan karena warga sekitar belum menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS).
Data Dinas Kesehatan Ngawi mencatat, sejak Januari hingga awal Februari tahun 2016, terdapat puluhan warga Ngawi yang terserang penyakit demam berdarah.
Dari jumlah tersebut, seorang di antaranya meninggal dunia, dan enam orang di antaranya dikategorikan "dengue shock sindrom" (DSS).
Guna mencegah penyebaran demam berdarah di Ngawi, Dinkes Ngawi mengimbau masyarakat agar menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggalnya dengan rajin melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
"Sebab, PSN merupakan cara yang efektif untuk mencegah demam berdarah. Sehingga kasus demam berdarah di Ngawi bisa ditekan," kata dia,
Pemberantasan sarang nyamuk di antaranya dengan melakukan 3 M, yakni menguras bak kamar mandi minimal sekali dalam sepekan, menutup tempat-tempat penyimpanan air, dan menimbun barang bekas supaya tidak menjadi media berkembangnya jentik nyamuk pembawa penyakit demam berdarah.
Warga diminta terus waspada karena demam berdarah masih rawan terjadi selama musim hujan berlangsung. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016