Blitar (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten Blitar, Jawa Timur, mengirim rombongan yang terdiri dari instansi pemkab, serta polri untuk menjemput mantan pengikut kelompok masyarakat Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) asal kabupaten ini.
     
"Hari ini, bus untuk mengangkut rombongan sudah berangkat ke Surabaya untuk menjemput mereka," kata Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Pemerintah Kabupaten Blitar Puguh Imam Susanto di Blitar, Minggu.
     
Ia mengatakan, keberangkatan rombongan ke Surabaya juga setelah adanya informasi sudah diperbolehkannya pemda setempat untuk menjemput warga di daerahnya yang sebelumnya ikut di Gafatar.
     
Selain ada bus untuk mengangkut rombongan, pemda juga menyediakan mobil ambulans. Kendaraan itu disiapkan untuk mengangkut ataupun memberikan pertolongan pertama pada warga yang membutuhkan.
     
Rencananya setelah pendataan dari Pemerintah Provinsi Jatim, warga Kabupaten Blitar akan langung dibawa dan diinapkan. Mereka akan diberikan pengarahan oleh pemerintah serta tokoh agama.
     
Sementara itu, penjemputan warga mantan Gafatar asal Kabupaten Blitar juga mendapatkan kawalan dari petugas Kepolisian Resor Blitar serta aparat lainnya. Mereka menjaga agar perjalanan berjalan dengan lancar.
     
"Kami turunkan anggota untuk pengawalan dan malam ini juga langsung dibawa ke Blitar," kata Kepala Polres Blitar AKBP Slamet Waloya.
     
Ia mengatakan berdasarkan informasi yang terbaru, warga Kabupaten Blitar mantan pengikut Gafatar yang akan dipulangkan adalah 24 orang. Data itu lebih sedikit ketimbang data awal yang mencapai 29 orang.
     
Dari jumlah itu, mereka berasal dari berbagai daerah misalnya di Desa Pakisaji, Kecamatan Kademangan dan Desa Pulerejo, Kecamatan Bakung, Kabupaten Blitar.
     
Nantinya, keluarga juga akan dihadirkan untuk konfirmasi kepastian warga yang sebelumnya berangkat ke Kalimantan itu adalah anggota keluarga mereka. Keluarga juga diharapkan bisa menerima kedatangan mereka. Selain itu, nantinya dari perangkat kecamatan serta desa juga akan mendampingi proses penjemputan itu.
     
Di Kabupaten Blitar, sejumlah anggota keluarga memang melaporkan telah kehilangan keluarga mereka dan diduga bergabung dengan Gafatar. Mereka berpamitan menuju ke Kalimantan yang rata-rata berangkat sejak Oktober 2015. Kasus itu sudah ditangani Polres Blitar.
     
Sebuah permukiman yang disebut didiami oleh warga mantan pengikut Gafatar di Desa Moton Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat dibakar massa pada Selasa (19/1) petang sekitar pukul 15.20 waktu setempat. Kampung itu dihuni ratusan orang dari berbagai daerah di Indonesia. 
    
Pemerintah setempat sudah membuat keputusan untuk memulangkan warga tersebut, lewat jalur laut atau dengan kapal tujuan ke Semarang dan Surabaya. Diketahui Gafatar memiliki lahan sekitar 5.000 hektare di Kalimantan yang akan dikelola anggotanya sebagai lahan pertanian. (*)

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016