Surabaya (Antara Jatim) - Majelis Ulama Indonesia Provinsi Jawa Timur membentuk tim untuk membina ratusan orang mantan anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) asal Jatim yang dipulangkan dari Mempawah, Kalimantan Barat.

"Kami bentuk tim untuk menanganinya, sekaligus akan menyadarkan mereka agar kembali ke jalan lurus sesuai Aqidah dan Agama," ujar Ketua MUI Jatim KH. Abdussomad Buchori ketika dikonfirmasi wartawan di Surabaya, Kamis.

Berdasarkan hasil rapat koordinasi penyambutan kepulangan mantan Gafatar di kantor Gubernur, ratusan mantan anggota Gafatar asal Jatim yang dipulangkan akan ditampung sementara oleh Pemerintah Provinsi setempat sebelum dikembalikan ke daerah asalnya masing-masing.

Lokasinya kemungkinan di gedung milik Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Jatim yang berada di di kawasan Margorejo Surabaya.

Menurut dia, Langkah tersebut dinilai tepat karena mantan anggota Gafatar belum diharapkan bisa langsung dipulangkan sebelum didata dan diberi penyadaran oleh para ulama.

"Kami akan menanyainya alasan bergabung Gafatar, kemudian memberi pencerahan bahwa ajarannya menyimpang. Kami akan mendengarkan mereka bercerita dulu," ucapnya.

Hal senada disampaikan Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jatim Nadjib Hamid yang menjelaskan bahwa tim khusus yang akan membina mantan anggota Gafatar berasal dari MUI, Kementerian Agama, serta sejumlah ormas Islam.

"Tim ini rencananya menyambut kedatangan mantan Gafatar dan akan memberikan beberapa kelas-kelas khusus untuk mengembalikan pemahaman," katanya.

Mantan Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jayim tersebut mengatakan, sebanyak 17 kelas telah disiapkan, yang masing-masing kelas akan diisi oleh perwakilan MUI, Kementerian Agama, NU dan Muhammadiyah.

Tujuan utama pembinaan, lanjut dia, ingin mendorong mantan Gafatar kembali ke hidup normal dan bekerja sebagaimana masyarakat umum.

Sementara itu, pada tahap pertama pemulangan, dipastikan sebanyak 315 orang mantan anggota Gafatar asal Jatim, kemudian akan menyusul lebih dari 200 orang lainnya.

Mantan anggota yang terbanyak adalah dari Surabaya sebanyak 88 orang, kemudian Pasuruan 30 orang, Mojokerto dan Blitar masing-masing 21 orang, Kediri 19 orang, Sidoarjo sebanyak 17 orang, serta dari beberapa daerah lainnya.

"Tercatat ada 10 orang mantan Gafatar yang nikah dengan sesama anggotanya di Kalimantan. Kalau dari Jatim berasal dari 18 kabupaten/kota," kata Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016