Ngawi (Antara Jatim) - Jumlah permintaan elpiji bersubsidi ukuran tabung 3 kilogram di wilayah Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, meningkat signifikan menjelang hari raya Natal 2015 dan tahun baru 2016. 
     
Seorang pemilik pangkalan elpiji di Jalan Kiai Mojo, Kelurahan Ketanggi, Kecamatan Ngawi, Kawit, mengatakan, permintaan elpiji meningkat hingga 60 persen jika dibandingkan dengan hari biasa.
     
"Selama beberapa pekan terakhir, permintaan elpiji naik berkisar 400 hingga 500 tabung. Padahal biasanya hanya berkisar 150 hingga 300 tabung," ujar Kawit kepada wartawan di Ngawi, Kamis
     
Menurut dia, lonjakan permintaan elpiji 3 kilogram sudah terjadi sejak awal Desember lalu. Adapun harga yang dijualnya tetap sama, yakni sebesar Rp16.000 per tabung di tingkat pangkalan. 
     
Hanya saja, tingginya permintaan konsumen akan elpiji ukuran 3 kilogram tersebut tidak diikuti dengan pasokan yang dikirim dari pihak agen. Pihaknya mengaku hanya mendapat pasokan sebanyak 250 tabung sekali order.
     
Hal itu karena ada pembatasan dari pihak Pertamina melalui distributor guna mencegah terjadinya kelangkaan di agen ataupun pangkalan darah lain.
     
"Saya sebetulnya sudah mengajukan penambahan order namun belum disetujui oleh pohak terkait. Akibatnya, terkadang pangkalan saya mengalami kekosongan stok," kata dia.
     
Peningkatan permintaan tidak hanya terjadi untuk elpiji ukuran tabung 3 kilogram, namun juga elpiji non-subsidi ukuran 12 kilogram. 
     
Rata-rata permintaan berasal dari rumah makan dan perusahaan swasta. Jika biasanya jatah 75 tabung bisa habis dalam waktu seminggu lebih, kini sudah habis dalam waktu beberapa hari saja.
     
"Itu sudah terjadi sejak dua pekan lalu. Jatah semakin cepat habis dalam sepekan terakhir karena tingginya permintaan untuk sejumlah restoran. seperti rumah makan masakan Padang dan lainnya," katanya.  (*)

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015