Jember (Antara Jatim) - Pihak Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi mengaktifkan kembali kampus Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) PGRI Kabupaten Jember, Jawa Timur.
"Alhamdulillah kampus IKIP PGRI statusnya kembali aktif sejak 8 Desember 2015," kata Rektor IKIP PGRI Jember, M. Fadil Djamali, dalam jumpa pers yang digelar di kampus setempat, Selasa.
Ia mengatakan kampus IKIP PGRI Jember dinonaktifkan sejak Desember 2014 karena rasio dosen dan mahasiswa tidak seimbang yakni satu dosen dibanding 300 mahasiswa (1:300), sehingga berbagai upaya dilakukan pihak rektorat untuk mengaktifkan kembali kampus yang berada di Jalan Jawa Jember itu.
Sedangkan jumlah mahasiswa awalnya mencapai 13.000 orang, namun setelah dilakukan perbaikan database mahasiswa yang sudah tidak aktif selama dua semester, maka jumlah mahasiswa berkurang menjadi 7.743 orang.
"Kami telah melakukan rekrutmen dosen sebanyak 93 orang selama setahun terakhir selama masa penonaktifan IKIP PGRI Jember, sehingga total dosen saat ini mencapai 173 orang, dari jumlah sebelumnya sebanyak 80 orang," tuturnya.
Setelah dilakukan rekrutmen dosen besar-besaran, maka ada perubahan manajemen rasio yakni satu dosen dibanding 42 mahasiswa (1:42), sehingga memenuhi standar yang ditentukan oleh Kemenristek Dikti.
"Hingga saat ini kami terus membuka lowongan untuk dosen karena target kami rasio itu bisa mencapai 1:30 sesuai dengan rasio kampus yang ideal di bidang sosial," katanya.
Menurutnya, pihak kampus terus membenahi manajemen guna memenuhi rasio dosen dengan mahasiswa dengan melakukan berbagai langkah di antaranya membentuk tim penyehatan yang bertugas memetakan, menginventarisir, dan menyelesaikan masalah-masalah akademik yang terjadi.
Kemudian, melakukan pembenahan penyelenggaraan pendidikan secara menyeluruh, baik akademik, maupun nonakademik, seperti penambahan ruang kelas, penambahan ruang dosen, perbaikan laboratorium, dan perbaikan perpustakaan.
Selanjutnya, melakukan pembenahan database terutama data mahasiswa dan melakukan verifikasi keabsahan data.
"Selama kampus nonaktif, fase yang sangat berat yakni kami tidak bisa melakukan penerimaan mahasiswa baru tahun ajaran 2015/2016 untuk seluruh program studi dan program beasiswa untuk mahasiswa juga tidak dapat selama setahun terakhir," paparnya.
Pengaktifan kampus IKIP PGRI Jember disambut sukacita oleh civitas akademika kampus setempat, sehingga sejumlah dosen, mahasiswa, dan karyawan melakukan aksi cukur gundul bersama usai Rektor Fadil Djamali menggelar jumpa pers diaktifkan kembali kampus IKIP PGRI setempat.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015