Surabaya (Antara Jatim) - Pengasuh Pondok Pesantren Nderesmo Kota Surabaya memberikan dukungan kepada pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Surabaya yang diusung PAN dan Demokrat yakni Rasiyo dan Lucy Kurniasari di Pilkada Surabaya 2015.
    
Salah satu Pengasuh Ponpes tertua At-Tauhid Surabaya K.H. Mas Muhammad Yusuf, di Surabaya, Kamis, menyatakan akan mendoakan pasangan calon (paslon) Rasiyo-Lucy. Dirinya beranggapan bahwa paslon yang diusung Partai Demokrat-PAN ini layak untuk menjadi Wali Kota Surabaya.
    
"Masalah menang atau tidak, kalau mereka (paslon Rasiyo-Lucy) berpandangan agama itu pasti menang. Bentuk dukungan kami berupa doa agar menjadi Wali Kota," kata K.H. Mas Muhammad Yusuf di acara Haul Akbar Imam Sayyid Ali Ashar ke-386 yang juga selaku pendiri Ponpes Ndoresmo.
    
Ribuan alumni dan santri serta jamaah Ponpes tertua di Kota Surabaya menyatakan dukungan dan siap memenangkan pasangan Mantan Kepala Dinas Pendidikan Jatim Paklik Rasiyo dan Ning Lucy anggota DPR RI periode 2009-2014 dari Partai Demokrat mewakili Jatim.
    
Tokoh agama yang menjadi panutan warga Sidosermo ini menyayangkan Wali Kota Surabaya sebelumnya. Hal ini dikarenakan orang-orang yang mengajar itu anak bangsa dan mengajar anak bangsa.
    
Namun, menurutnya sejak dulu sampai sekarang tidak pernah disentuh oleh Negara khususnya Pemkot Surabaya. "Mereka guru-guru ngaji itu anak bangsa, dan sampai sekarang Negara tidak pernah mencatatnya. Beda seperti di Negara Malaysia, guru ngaji sangat diperhatikan dan digaji oleh Negara," katanya.
    
Dirinya mengatakan, Pondok Pesantren umumnya selalu terkait dengan sejarah yang melatarbelakangi terbentuknya serta perjalanan tokoh yang mengawali. Perkampungan atau Pondok Pesantren Islam At-Tauhid Sidosermo misalnya, juga tidak lepas dari sejarah masa lalu.
    
"Tokoh-tokoh masyarakat di sini ada ribuan serta alumni Ponpes akan mendoakan Pak Rasiyo. Saya tahu betul, beliau seorang muslim sejati yang memperjuangkan anak-anak bangsa menjadi cerdas. Karena background beliau pendidik," katanya.
    
Tak hanya itu, K.H. Mas Idris Nur yang mengundang Cawali Rasiyo beralasan bahwa searah yakni memperjuangkan agama. Kedepan, menurut pengasuh Ponpes Al Badar ini menginginkan seorang pemimpin berpendidikan formal yang luas.     

"Jadi, tepat sekali kalau kami mengundang Pak Rasiyo. Karena beliau ingin mencerdaskan bangsa," katanya.
    
Pengajian yang dihadiri ribuan santri, alumni, dan warga di lingkungan Sidosermo ini menyambut bahagia. Sementara yang menyampaikan ceramah agama yakni K.H. Abdul Mutholib yang biasa dikenal dengan sebutan Kiai Kera Sakti.
    
Sementara itu, Rasiyo mengatakan bahwa dirinya dengan Pondok pengasuh Pesantren Sidosermo itu sudah kenal lama. Dirinya menyatakan bahwa komunikasi dengan para ulama-ulama yang ada di Kota Surabaya sudah dibangun sejak dulu saat menjadi Sekdaprov Jatim.
    
"Jadi, bukan karena saya mencalonkan Wali Kota mendekati Kiai, tapi Karena saya sudah kenal sejak lama. Tujuannya dalam rangka meningkatkan dan memberikan bentuk perhatian dari pemerintah Kota termasuk melakukan pembenahan di pondok pesantren," kata Dr Rasiyo.
    
Menurutnya, Pondok Pesantren itu luar biasa dalam rangka  pembianaan karakter. "Dari karakter, pokoknya itu peningkatan aspek spiritual. Bentengnya di era globalisasi kedepan itu ya agama," katanya.
    
Sekedar diketahui, sebelum menjelma menjadi ponpes besar seperti sekarang, Sidosermo adalah sebuah rumah kecil yang dihuni beberapa orang pengikut Sayyid Ali Akbar. Mas Sayyid Ali Akbar adalah anak Sayyid Sulaiman, cucu Sunan Gunung Jati Cirebon, Jawa Barat. Hasil perkawinannya dengan anak Mbah Sholeh Semendhi dari Pasuruan. (*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015