Madiun (Antara Jatim) - Kantor Imigrasi Kelas II Madiun memperketat pengawasan terhadap WNI yang mengurusi pembuatan paspor untuk tujuan ke Timur Tengah guna mengantisipasi keterlibatan mereka dengan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Kepala Kantor Imigrasi Kelas II Madiun Sigit Roesdianto di Madiun, Jawa Timur, Jumat mengatakan pengawasan di antaranya dilakukan dengan pemeriksaan data pribadi yang lebih rinci, alasan permohonan penerbitan paspor, dan pemeriksaan lain agar nantinya tidak disalahgunakan. "Identitas pemohon, negara tujuan, dan maksud tujuannya akan kami periksa lebih dalam. Apabila ditemukan hal-hal yang mencurigakan, imigrasi akan membatalkan pengajuan paspor serta melakukan pemeriksaan lebih mendalam kepada pemohon dengan melibatkan anggota kepolisian," ujar Sigit Roesdianto, kepada wartawan. Bahkan, jika perlu, petugas kantor imigrasi akan mendatangi kediaman pemohon dan menanyai keluarga tentang identitas pemohon paspor. Selain itu, koordinasi dengan ketua rukun tetangga, rukun warga, kepala desa/lurah, dan camat juga dilakukan. Menurut dia, sejauh ini belum pernah terjadi pembatalan penerbitan paspor karena pemohonannya terindikasi terlibat dengan ISIS. Namun, petugas kantor imigrasi setempat pernah melakukan pemeriksaan lapangan di salah satu pondok pesantren di Magetan. "Kami pernah mencurigai pemohon paspor yang diduga terlibat jaringan teroris. Karena itu, kami melakukan pemeriksaan lapangan agar tidak ragu-ragu untuk menerbitkan paspor," katanya. Meski belum ada pemohon paspor yang terindikasi menjadi pendukung ISIS, pihaknya tetap waspada dan menggandeng pihak terkait untuk melakukan pencegahan. Apalagi, wilayah Jawa Timur dinyatakan sebagai salah satu kantong anggota organisasi terlarang tersebut. Pihaknya akan terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah di wilayah kerjanya yang meliputi eks-Keresidenan Madiun, seperti Kota/Kabupaten Madiun, Magetan, Ngawi, Ponorogo, dan Pacitan. Sigit menambahkan, selain memperketat penerbitan paspor WNI yang akan ke Timur Tengah, pihaknya juga memperketat pengawasan terhadap warga negara asing yang masuk ke wilayah hukumnya. Hal itu untuk mengantisipasi masuknya orang asing atau kelompok militan yang terlibat paham ISIS ke Indonesia, khususnya di wilayah Madiun dan sekitarnya.(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015