Sampang (Antara Jatim) - Laporan pemotongan bantuan Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS), yakni program bantuan kepada warga miskin oleh pemerintah sebagai kompensasi kenaikan harga bahan bakar minyak, terus bertambah.
Hingga saat ini, tercatat ada tiga yang aparat desanya dilaporkan memotong bantuan program kompensasi itu oleh warga penerima bantuan. Selain ke pihak Kejaksaan Negeri (Kejari) Sampang, laporan tentang pemotongan bantuan itu juga ke mapolres setempat.
"Kalau yang melaporkan ke Mapolres Sampang adalah warga penerima bantuan di Desa Tamberu Daja, Kecamatan Sokobanah, Sampang," kata Kasat Reskrim Polres AKP Hari Siswo di Sampang, Kamis.
Pemotongan bantuan yang dilakukan oknum aparat desa di Desa Tamberu Daja itu bervariatif, antara Rp100 ribu hingga Rp200 ribu.
Selain di Desa Tamberu Daja, pemotongan bantuan sosial untuk program kompensasi BBM ini juga terjadi di Desa Tamberu Laok, Kecamatan Sokobanah.
Menurut juru bicara perwakilan warga Tamsul, selain dipotong, ada juga warga penerima bantuan yang tidak menerima dana sama sekali, meski yang bersangkutan tercantum dalam data penerima bantuan.
"Ada sekitar 30 orang lebih di desa itu yang tidak menerima bantuan, meski mereka terdata sebagai penerima bantuan berdasarkan data yang ada," katanya.
"Kalau di Desa Tamberu Daja, berdasarkan laporan yang masuk ke kami pemotongan dilakukan di enam dusun dan itu yang sedang kami dalami saat ini," kata Kasat Reskrim Polres Sampang AKP Hari Siswo menjelaskan.
Sebelumnya, laporan tentang pemotongan bantuan PSKS di Kota Bahari Sampang ini juga telah disampaikan warga penerima bantuan asal Desa Torjun, Kecamatan Robatal, ke pihak Kejari Sampang. Dalam laporan itu disebutkan bahwa pemotongan yang dilakukan oleh aparat desa di desa itu rata-rata Rp200 ribu.
Kasus pemotongan bantuan PSKS di Kabupaten Sampang, Madura ini mendapatkan perhatian pemerintah pemerintah pusat.
Bahkan pada Selasa (6/1) Perwakilan Kementerian Sosial (Kemensos) datang langsung ke Sampang, yakni di Kecamatan Robatal, serta sejumlah kecamatan lain yang dikeluhkan terjadi pemotongan.
Sementara, di Kabupaten Sampang ini, jumlah penerima bantuan program PSKS semuanya sebanyak 108.637 orang.
Data penerima bantuan ini sama dengan data penerima bantuan tahun 2011. karena data yang digunakan memang data lama, yakni data penerima program kompensasi BBM tahun 2011.
Dari 14 kecamatan yang ada, tercatat penerima PSKS terbanyak adalah Kecamatan Kedundung dengan jumlah 13.030, kemudian Kecamatan Omben 11.336, dan yang terbanyak ketiga ialah di Kecamatan Camplong, yakni mencapai 9.923 orang.
Berdasarkan cacatan Antara, kasus penyimpangan bantuan PSKS ini tidak hanya terjadi di Sampang. Di Bangkalan, kasus serupa juga terjadi, hanya saja jumlah potongan dana bantuan lebih sedikit, yakni hanya Rp100 ribu per orang.
Ada juga oknum aparat desa yang menjual kartu sejahtera penerima bantuan PSKS itu, seperti yang terjadi di Desa Mandung, Kecamatan Kokop, Bangkalan yang kini kasusnya telah dilaporkan ke Polres Bangkalan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015