Warga Miliki Mobil Terima Bantuan di Bangkalan
Senin, 15 Desember 2014 17:30 WIB
Bangkalan (Antara Jatim) - Warga memiliki mobil masih menerima bantuan program simpanan keluarga sejahtera (PSKS) di Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur.
Warga memiliki mobil akan tetapi tetap menerima bantuan program yang kini dicanangkan pemerintah sebagai program kompensasi BBM ini ditemukan di Desa Kelbung, Kecamatan Galis, Bangkalan.
"Inilah alasan kami kenapa datang ke kantor Camat Galis ini, untuk menunjukkan kepada pejabat disini bahwa bantuan di desa kami banyak yang salah sasaran dan yang kaya masih mendapatkan bantuan, sedangkan yang miskin justru tidak kebagian," kata ibu-ibu yang berunjuk rasa ke kantor Kecamatan Galis, Bangkalan, Senin.
Ratusan Ibu-ibu warga Desa Kelbung, Kecamatan Galis, Senin, berunjuk rasa ke kantor kecamatan Galis.
Mereka datang ke kantor kecamatan dengan membawa kartu keluarga. Para ibu rumah tangga ini melakukan aksi protes terkait penyaluran kartu PSKS yang tidak tepat sasaran.
Bahkan, salah satu warga sempat terlibat adu mulut dengan kelapa desa dan Camat setempat. Karena mereka pejabat pemerintah tidak bisa memberi penjelasan terkait tidak meratanya penayaluran kartu PSKS.
"Saya datang kesini, untuk menanyakan, kenapa pembagian kartu PSKS tidak tepat sasaran. yang kaya mempunyai mobil dapat sedangkan yang miskin tidak dapat," ungakap Sumriyah, salah satu warga desa Kelbung kecamatan Galis, Bangkalan, (15/12/2014).
Sumriyah mengaku, kepala desa dan pemerintah pilihkasih. Sebab dirinya sejak ada bantuan BLT, tabung gas elpiji dan PKH serta sekarang bantuan dalam bentuk PSKS tidak pernah ia dapatkan.
"Saya sejak dulu, tidak pernah dapat bantuan, katanya kepala desa harus punya Kartu Keluarga, sekarang setelah saya punya KK, tidak kunjung mendapat bantuan," ungkapnya.
Sementara itu, Camat Galis Budiono di hadapan pengunjuk rasa menyatakan, bantuan PSKS adalah program pemerintah. Sehingga data dan penyalurannya yang menentukan pemerintah pusat.
"Jadi kita tidak punya kewenangan, data yang menjadi acuan dari Badan Pusat Statistik," ucapnya. (*)