Kediri (Antara Jatim) - Ika Sepdina, istri Kopka Andi Pria Dwi Harsono, ajudan Komandan Kodim 0812 Lamongan yang meninggal dunia setelah dituduh melakukan pelecehan pada putri Dandim, berharap pemeriksaan pada Dandim serta anak buahnya bisa berlangsung terbuka. "Kami berharap mereka (Polisi Militer Kodam atau Pomdam V/Brawijaya) profesional, terbuka dan benar-benar memegang sumpah jabatan mereka," katanya di Kediri, Kamis. Ia juga mengaku agak resah terkait dengan belum diterimanya hasil autopsi dari jenazah suaminya. Tim forensik RSUD dr Soetomo, Surabaya telah melakukan pengambilan sampel di tubuh suaminya pada 2 Desember 2014. Namun, ia mengatakan akan tetap menunggu hasil pemeriksaan tersebut. "Mudah-mudahan hasil outopsi sesuai dengan keadaan sebenarnya, jangan ditutupi untuk menjaga nama baik," ujarnya. Kopka Andi ditemukan tewas tergantung di ruang penyidikan Intel Kodim Lamongan, 12 Oktober lalu, dalam keadaan tangan masih diborgol. Pihak Kodim menegaskan Kopka Andi tewas karena gantung diri, namun keluarga Kopka Andi tidak percaya, karena ditemukan sejumlah luka lebam di tubuhnya. Kopka Andi dituduh melakukan pelecehan pada putri Dandim 0812 Lamongan yang masih balita. Keluarga yang menuntut agar kasus itu transparan, melaporkan kejadian itu. Bahkan, saat ini Kodam V/Brawijaya juga sudah membentuk tim investigasi. Menindakalanjuti permintaan keluarga, tim laboratorium forensik RSUD dr Soetomo, Surabaya juga telah melakukan visum dengan membongkar makam almarhum, di kompleks pemakaman kristen, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, guna mengetahui lebih lanjut penyebab kematiannya. (*)

Pewarta:

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014