Madiun (Antara Jatim) - Sebanyak 22 wanita pekerja seks (WPS) penghuni Lokalisasi Wisma Wanita Harapan Gude, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, hingga batas waktu yang ditentukan, tercatat belum mengambil uang kompensasi pemulangan yang disediakan oleh Pemprov Jatim. "Hingga batas akhir Jumat tanggal 14 November, masih ada 22 dari 77 WPS yang belum mengambil uangnya," ujar Kepala Seksi Penyuluhan, Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Madiun, Sugito, di posko pengambilan uang yang berada di Kantor Desa Teguhan, Kecamatan Jiwan, Kabupaten Madiun, Jumat. Menurut dia, 22 WPS yang belum mengambil jatahnya tersebut juga tidak diketahui keberadaannya. Saat petugas gabungan dari TNI/Polri dan Satpol PP setempat melakukan penyisiran di lokalisasi, mereka tidak ditemukan. Untuk itu, pihaknya akan kembali memberikan kesempatan kepada para WPS hingga tanggal 18 November mendatang untuk mengambil uang kompensasi pemulangan atas dampak penutupan lokalisasi Gude. "Dinas akan memberikan kelonggaran waktu hingga tanggal 18 November nanti. Namun, mengambilnya tidak di Kantor Desa Teguhan, namun di Dinsosnakertrans Kabupaten Madiun." kata Sugito. Pihaknya juga tidak mengetahui alasan mengapa para WPS tersebut belum mengambil jatah uangnya. Ia mengimbau kepada para WPS untuk kooperatif dan segera mengambil uangnya agar dapat digunakan sebagai modal usaha dan tidak kembali lagi bekerja di "dunia" prostitusi.(*)

Pewarta:

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014