Bojonegoro (Antara Jatim) - Balai Besar Bengawan Solo di Solo, Jawa Tengah, merencanakan pembangunan Waduk Gongseng di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, yang akan mampu menampung air Kali Pacal sebesar 23 juta meter kubik, bisa diselesaikan tahun 2017. "Pembangunan Waduk Gongseng dimulai tahun ini. Saat ini sudah proses pembebasan tanah, juga penataan lokasi yang akan dimanfaatkan tapak waduk," kata Kepala Dinas Pengairan Bojonegoro Edy Susanto, di Bojonegoro, Selasa. Ia menjelaskan alokasi anggaran yang disediakan untuk membebaskan tanah yang akan dimanfaatkan lokasi Waduk Gonseng di Desa Kedungsari, Kecamatan Temayang, mencapai Rp40 miliar. "Alokasi anggaran pembebasan tanah merupakan patungan pemkab, Pemprov Jatim, dan Pemerintah Pusat. Pemkab ikut patungan pembebasan tanah dengan mengalokasikan anggaran di dalam APBD 2013 lalu, sebesar Rp8 miliar," jelasnya. Sesuai data yang diterima, katanya, Waduk Gonseng, membutuhkan tanah seluas 346 hektare, di antaranya, seluas 20 hektare, milik 33 warga di Desa Kedungsari dan 20 hektare milik 8 warga di Desa Papringan, di Kecamatan Temayang. "Lahan lainnya yang akan dimanfaatkan Waduk Goseng milik Perhutani, yang saat ini juga masih dalam proses pembebasan," tandasnya. Mengenai pola pembebasan tanah perhutani, menurut dia, akan dicarikan di lokasi luar daerah yang lebih luas. Sesuai data, pembangunan Waduk Gonseng akan menelan biaya sekitar Rp500 miliar, dengan konstruksi panjang bendung 300 meter, dengan ketinggian 20 meter. Yang jelas, katanya,pembangunan Waduk Gonseng, di wilayah selatan tersebut sebagai penyedia air irigasi pertanian di sejumlah kecamatan, di antaranya, Kecamatan Sukosewu, Kapas dan Balen. "Kalau Waduk Gongseng sudah terbangun, maka tidak akan ada lagi areal pertanian di wilayah timur yang kesulitan air di musim kemarau," ucapnya. Ia menambahkan areal pertanian di wilayah timur, yang luasnya mencapai 20.000 hektare, sering mengalami kesulitan air, yang disebabkan daya tampung Waduk Pacal, sudah menurun separuhnya. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014