Surabaya (Antarajatim) - Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jatim Nina Soekarwo meminta kepada kader PKK untuk terus peduli terhadap lingkungan yang ada di tempat tinggal masing-masing demi meningkatkan derajat kesehatan.
"Saya meminta kepada para kader PKK jangan pernah berhenti untuk menularkan pengetahuannya pada keluarga dan masyarakat sekitar tentang pentingnya kesehatan dan lebih peduli pada lingkungan, serta saling membantu untuk menaikkan derajat kesehatan," katanya saat Peluncuran Program Kemitraan untuk Masyarakat Mojokerto di Hotel Sheraton Surabaya, Rabu.
Istri Gubernur Jatim yang akrab disapa Bude Karwo itu, mengatakan jika seluruh anggota keluarga sudah berperilaku hidup bersih sehat dan melaksanakan Sanitasi Berbasis Masyarakat(STBM), permasalahan sanitasi akan teratasi.
"Dalam pelaksanaan PHBS di dalam keluarga, perempuan memiliki peran yang sangat besar untuk melakukan perubahan perilaku dan menjadi pioner bagi anggota keluarganya. Misalnya untuk mencuci tangan pakai sabun, mengelola air minum dan makanan yang sehat, aman, higienis, mengelola sampah rumah tangga dan mengelola limbah rumah tangga dengan benar, serta tidak buang air besar di sembarang tempat," katanya.
Ia mengatakan, peluncuran program "Wash" (water, sanitation and hygiene) dari perusahaan Monsanto Indonesia untuk masyarakat Desa Bendung dan Mojorejo, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto, akan mendapat program air bersih, sanitasi dan kesehatan lingkungan yang sangat bermanfaat bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat.
"Targetnya 300 keluarga dapat menikmati fasilitas air bersih, perbaikan rumah lebih kurang 200 keluarga berpenghasilan rendah, penyediaan toilet bagi 100 keluarga, perbaikan dua bangunan sekolah, sarana dan prasarana lain serta pelatihan kepada masyarakat untuk hidup bersih dan sehat," katanya.
Ia mengatakan, Jatim memiliki komitmen besar terhadap kesejahteraan masyarakat dengan membangun 65 ribu unit rumah layak huni melalui dana APBD.
Pihaknya memberikan apresiasi kepada Monsanto Indonesia yang selama ini memiliki komitmen dan kepedulian terhadap tanggung jawab sosial kepada masyarakat di Jatim.
Menurut Bude Karwo, pilihan Monsanto dan Habitat For Hummanity Indonesia yang menempatkan program CSR di wilayah Jatim merupakan keputusan tepat, karena masyarakat di dua desa yang menjadi sasaran program memang membutuhkan sarana air bersih dan sanitasi.
"Lebih dari 50 persen penduduk Desa Bendung dan Mojorejo mengalami kesulitan untuk mendapatkan air bersih dan sanitasi," katanya.
Ia menyebutkan target program "Milenium Development Goals" (MDG's) hanya 68 persen air bersih dan 62 persen sanitasi, tetapi di Jatim sudah berjalan hingga 85 persen untuk program air bersih dan 70 persen untuk sanitasi.
Sementara itu, Direktur Pengembangan SDM PT Monsato Indonesia Rosalina Syahriar mengatakan pihaknya menandatangani kerja sama dengan Habitat for Humanity Indonesia (organisasi kemanusiaan) untuk melaksanakan program air bersih, sanitasi dan higienitas (WASH).
Kerja sama itu diwujudkan melalui pembangunan 200 unit rumah layak huni, penyediaan fasilitas air bersih untuk 300 keluarga, serta pelatihan pertanian di Desa Bendung dan Mojorejo, Kabupaten Mojokerto. Seluruh program ditargetkan selesai pada Maret 2016.
Program serupa sebelumnya pernah dilaksanakan di Malang, yakni pengembangan sarana penyediaan air bersih, sanitasi dan biogas bagi komunitas Desa Ngawonggo dan Pandanmulyo, Kecamatan Tajinan.
"Ke depan, kami berharap Monsanto bisa terus mengembangkan program CSR bagi masyarakat perdesaan di pelosok Jatim yang masih mengalami kesulitan akses terhadap air bersih dan sanitasi,” tambahnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2014