Bojonegoro (Antara Jatim) - Pengawas Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Bengawan Solo di Bojonegoro, Jatim, Arifin mengatakan bangunan Waduk Pacal masih aman tidak terganggu minimnya air yang masih tersisa di dalam waduk.
"Tidak ada kerusakan bangunan waduk, sebab di sekitar pintu pengeluaran masih ada tersisa air tidak lebih 300.000 meter kubik," katanya, Minggu.
Ia menjelaskan pintu pengeluaran air Waduk Pacal di Desa Kedungsumber, Kecamatan Temayang, mulai ditutup 1 Oktober lalu dengan posisi air tersisa di dalam waduk sekitar 600.000 meter kubik.
Tapi, katanya, air terus berkurang yang disebabkan air masih bisa keluar melalui pintu pengeluaran yang rusak sekitar 0,223 meter kubik/detik, selain menguap.
"Kebiasaan di tahun-tahun sebelumnya air waduk kembali terisi akhir Oktober," jelasnya.
Mengenai dampak habisnya air Waduk Pacal, ia mengaku menerima laporan tanaman padi di sejumlah desa di Kecamatan Balen dan Sumberrejo, serta tanaman padi yang jauh dari jaringan irigasi waduk mengalami kekeringan.
"Saya mendapatkan informasi tanaman padi di Kecamatan Balen dan Sumberrejo yang sudah mati luasnya ratusan hektare," jelasnya.
Sementara itu, Kasi Operasi UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro Mucharom menjelaskan pihaknya sudah memperingatkan kepada berbagai pihak termasuk Himpunan Petani Pemakai Air (HIPPA) daerah irigasi Waduk Pacal agar menanam palawija.
"Kalau musim tanam II kemarau ini para petani menanam palawija, airnya mencukupi. Tapi, kalau menanam padi semua jelas airnya kurang," ujarnya.
Kepala Dinas Pertanian Bojonegoro Akhmad Djupari, sebelumnya, mengatakan tanaman padi di daerah irigasi Waduk Pacal juga yang lokasinya jauh dari jaringan irigasi yang terancam gagal panen sedikitnya 1.100 hektare.
"Tanaman padi yang kemungkinan gagal panen usianya berkisar 40-45 hari," ucapnya.
Ia mengakui sawah baku di jaringan irigasi Waduk Pacal seluas 16. 633 hektare, mulai mulai Kecamatan Sukosewu, Kapas, Balen, Sumberrejo, Kepohbaru, hampir semuanya terdapat tanaman padi.
"Kami belum menerima laporan berapa luas tanaman padi yang gagal panen," ucapnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013