Bojonegoro - Kepala Dinas Pertanian Bojonegoro, Jatim, Subekti memperkirakan target produksi padi yang ditetapkan 750 ribu ton gabah kering sawah (GKS) tidak terganggu serangan hama wereng coklat yang menyerang sebagian tanaman padi. "Penurunan produksi jelas ada, tapi kami masih optimistis target produksi tanaman padi tahun ini tidak terganggu serangan wereng," katanya, Rabu. Hanya saja ia mengaku belum tahu jumlah penurunan produksi tanaman padi akibat serangan hama wereng, karena masih berusaha melakukan pencegahan berkembangnya serangan hama wereng, di antaranya dengan memberikan bantuan obat pembasmi wereng kepada para petani. "Kami sudah mempersiapkan berbagai obat-obatan pembasmi hama wereng yang akan kami bagikan kepada para petani secara gratis," jkata dia menjelaskan. Dari identifikasi Petugas Pengamat Hama (PPH) Dinas Pertanian setempat, serangan hama wereng terparah terjadi di sejumlah desa di Kecamatan Kapas seluas 400 hektare dan di Kecamatan Balen seluas 365 hektare, Sukosewu 7,5 hektare dan Trucuk 8 hektare. Lebih lanjut ia menjelaskan, target produksi padi sebanyak 750 ribu ton GKS itu, diproyeksikan akan terealiasi dari tanaman padi tertanam seluas 120 ribu hektare. Namun, ia memperkirakan, realisasi luas tanaman padi tertanam akan bisa melampaui 120 ribu hektare, kalau melihat pengalaman musim tanam lalu yang luas tanaman padi tertanam bisa mencapai 130 ribu hektare, dengan produksi mencapai 850 ribu ton GKS. "Bertambahnya luas tanaman padi tertanam, karena para petani di kawasan hutan juga ikut menanam padi," tuturnya. Sementara itu, Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Bojonegoro, Sarif Usman, menjelaskan, serangan hama wereng terjadi secara merata di sejumlah desa di Kecamatan Balen, dengan populasi berkisar 50-100 wereng di setiap rumpun. Bahkan, sebagian tanaman padi yang diserang hama wereng, seperti di Desa Sobontoro, sudah mengering mati di sawah. "Tanaman padi di Kecamatan Balen usianya rata-rata 60 hari," katanya menjelaskan. Mengenai pola pembasmian hama wereng, Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Bojonegoro, Sarif Usman, menyarankan, dinas pertanian melakukan gerakan massal pembasmian hama wereng di daerah yang tanaman padinya diketahui terdapat populasi hama wereng. "Kalau pembasmian tidak dilakukan serentak akan terjadi migrasi wereng ke tempat lainnya," katanya. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013