Bojonegoro - Kepala Dinas Pertanian Bojonegoro, Jatim, Subekti menyatakan telah menurunkan Petugas Pengamat Hama (PPH) untuk melakukan identifikasi areal tanaman padi yang diserang hama wereng coklat, sebagai usaha untuk mencegah penyebarannya. "Kami masih menunggu laporan PPH yang turun ke lapangan untuk melakukan identifikasi serangan hama wereng yang menyerang tanaman padi," katanya, Senin. Identifikasi yang dilakukan PPH itu, lanjut dia, datanya akan dimanfaatkan untuk melakukan langkah-langkah pencegahan penyebaran serangan hama sereng, termasuk usaha pembasmiannya. "Kami akan memberikan bantuan obat pembasmi hama wereng kepada para petani, kalau memang pembasmiannya harus dilakukan secara serentak. Kalau saat ini, kami belum tahu luas pasti luas tanaman padi yang diserang hama wereng," tuturnya. Meski demikian, lanjutnya, sesuai laporan yang diterima dari berbagai pihak, serangan hama wereng coklat menyerang tanaman padi di sejumlah desa di Kecamatan Balen, Kapas dan Sukosewu. "Mengenai penyebab munculnya hama wereng yaitu musim hujan memberi peluang berkembangnya hama wereng," terangnya. Secara terpisah, seorang petani di Desa Klepek, Kecamatan Sukosewu, Andik, menyatakan, tanaman padi yang diserang hama wereng di Kecamatan Sukosewu, rata-rata sudah hampir panen, di antaranya selain di Desa Klepek, juga Desa Semenkidul, Sukosewu, juga di Desa Kalicik. Para petani di Kecamatan Sukosewu itu, katanya, sudah berusaha melakukan pencegahan serangan hama wereng dengan menyemprot tanaman padinya dengan memanfaatkan berbagai campuran obat pembasmi hama wereng. "Para petani di Desa Semenkidul, banyak yang gagal panen, sebab tanaman padi yang diserang hama wereng rata-rata hampir panen," jelas dia. Sebelum itu, Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Bojonegoro, Sarif Usman, dengan Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) di Kecamatan Balen, Marjuki, didampingi sejumlah kepala desa di Kecamatan Balen, melakukan penyemprotan tanaman padi yang diserang hama wereng.(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2013