Surabaya - Pengelola National Hospital Surabaya melengkapi pelayanan kesehatan untuk pasien dengan peralatan radiologi tercanggih dan merupakan rumah sakit pertama di Indonesia yang menggunakan peralatan tersebut.
CEO National Hospital Rudi Surjanto kepada wartawan usai "soft launching" di Surabaya, Rabu, mengatakan, peralatan radiologi itu menjadikan Indonesia sebagai salah satu di antara enam negara di Asia Pasifik yang memanfaatkan teknologi muthakir tersebut, setelah Jepang, Singapura, Selandia Baru, Australia, dan Korea Selatan.
"Peralatan radiologi ini merupakan versi terbaru dan tercanggih, dilengkapi '3 Tesla MRI (Magnetic Resonance Imaging) Wide Bore' dengan '32 channel coil'. Alat ini punya kemampuan deteksi yang lebih tinggi dan gambar tiga dimensi lebih jelas," katanya.
Menurut Rudi, peralatan radiologi berharga miliaran rupiah itu akan sangat membantu para dokter dalam melakukan diagnosa dan mengambil tindakan lebih lanjut dalam penanganan pasien.
"Alat itu juga mampu mempersingkat proses pemeriksaan dua kali lebih cepat dibanding MRI 1,5 Tesla yang ada sebelumnya," tambahnya.
Pembangunan National Hospital yang terletak di kawasan Surabaya barat dimulai sejak Oktober 2010 dengan menghabiskan investasi sekitar Rp500 miliar, dan diharapkan tiga bulan ke depan sudah beroperasi secara maksimal.
Rumah sakit bertaraf internasional ini dibangun PT Surabaya Jasa Medika, yakni sebuah perusahaan patungan antara PT Istana Mobil Surabaya Indah dengan PT Grande Family View (salah satu anak perusahaan PT Intiland Development Tbk).
Rudi Surjanto menjelaskan, terdapat 30 klinik dokter spesialis yang siap melayani pasien rawat jalan. Klinik itu terbagi empat zona, yakni spesialis anak, kandungan dan kebidanan, spesialis dewasa, dan layanan pemeriksaan lengkap.
Sementara untuk rawat inap, tersedia sebanyak 123 kamar dengan total 179 tempat tidur, mulai kelas tiga hingga kamar suite.
"Untuk tenaga medis atau dokter, kami bekerja sama dengan beberapa rumah sakit besar, seperti RSU Dr Soetomo. Selain itu, ada beberapa dokter baru lulusan dalam dan luar negeri," tambahnya.
Direktur Utama PT Surabaya Jasa Medika Sinarto Dharmawan menambahkan, selain fasilitas layanan dengan peralatan terkini, bangunan rumah sakit juga didesain dengan menerapkan prinsip-prinsip gedung ramah lingkungan (green building).
Beberapa penerapan desain ramah lingkungan, antara lain penggunaan sistem pendingin ruangan hemat energi, pemakaian "sunergy glass" yang mampu mereduksi panas dan ultraviolet hingga 35 persen, dan fasilitas pengolahan limbah padat dan cair dengan peralatan canggih.
"Seluruh limbah yang keluar dari lingkungan rumah sakit diolah melalui sistem pengolahan terpadu yang standar buangnya di atas rata-rata industri, sehingga aman bagi lingkungan," kata Sinarto.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2012