Blitar (ANTARA) - PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 7 Madiun, Jawa Timur, mempermudah layanan pengiriman "Barang Hantaran Paket" (BHP) dari Stasiun Blitar.
Manajer Humas PT KAI Daop 7 Madiun Rokhmad Makin Zainul mengemukakan layanan BHP merupakan sistem pengiriman barang dengan moda kereta api yang memanfaatkan rangkaian kereta barang yang dirangkaikan dengan kereta penumpang dan kereta parsel.
"Sistem ini memungkinkan pengiriman antarkota dengan waktu tempuh lebih singkat serta biaya logistik yang lebih efisien," katanya dalam keterangannya di Blitar, Selasa.
Ia mengungkapkan permintaan untuk layanan ini makin baik. Dari hasil evaluasi, layanan pengiriman BHP yang dioperasikan oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 7 Madiun mencatatkan kinerja positif sepanjang tahun 2025.
Selama periode Januari–September 2025, total sebanyak 2.749.059 kilogram barang telah dikirim, yang terdiri atas 1.500.825 kilogram barang naik (dikirim) dan 1.248.234 kilogram barang turun (diterima) melalui sejumlah stasiun di wilayah Daop 7.
Ia menjelaskan, kinerja positif angkutan BHP di Daop 7 Madiun menunjukkan kenaikan sebesar 25 persen atau sebanyak 301.211 kilogram dibandingkan periode yang sama pada tahun 2024 yang mengangkut sebanyak 1.199.614 kilogram.
"Sedangkan untuk angkutan BHP barang diterima (turun) meningkat sebanyak 205.796 kilogram atau naik 20 persen dibandingkan tahun 2024 yang menerima 1.042.438 kilogram barang,” kata dia.
Sementara itu, di Stasiun Blitar dari Januari- September 2025, untuk barang yang naik mencapai 1.272.089 barang, dan yang turun dari Stasiun Blitar mencapai 891.540 barang.
Pihaknya mengungkapkan adanya peningkatan tersebut merupakan bukti bahwa masyarakat makin percaya terhadap pengiriman logistik dengan kereta api.
“Peningkatan pengiriman BHP ini menunjukkan kepercayaan masyarakat terhadap moda logistik berbasis rel,” kata Zainul.
Ia juga mengungkapkan, stasiun di wilayah Daop 7 Madiun yang melayani angkutan BHP yaitu Stasiun Ngawi, Madiun, Nganjuk, Kertosono, Jombang, Kediri, Tulungagung, serta Blitar.
Zainul menambahkan bahwa selain cepat dan efisien, moda angkutan ini dinilai lebih aman karena mengurangi risiko kerusakan barang serta dapat meningkatkan keselamatan dengan mengurangi volume lalu lintas di jalan raya.
Penggunaan kereta api, kata dia, juga mendukung pengurangan emisi karbon di sektor logistik. Layanan BHP turut berkontribusi terhadap penguatan ekonomi kerakyatan, dengan membuka akses distribusi produk lokal ke pasar yang lebih luas.
“Kami mengajak masyarakat, khususnya para pelaku usaha, UMKM, dan komunitas perdagangan, untuk memanfaatkan layanan ini sebagai solusi pengiriman yang cepat, aman, dan efisien. Melalui dukungan jaringan kereta api yang luas," kata dia.
Ia menjelaskan, layanan ini dapat menjangkau berbagai kota di Pulau Jawa dengan waktu tempuh yang kompetitif dan tarif yang terjangkau.
"Dengan memanfaatkan BHP, pelaku usaha dapat memperluas pasar sekaligus memperkuat ekonomi kerakyatan, karena perputaran barang dan jasa lokal menjadi semakin cepat dan aktif. Kami berharap layanan ini terus menjadi bagian dari penggerak ekonomi masyarakat melalui distribusi produk lokal yang lebih luas dan berdaya saing tinggi,” kata Zainul.
