Madiun (ANTARA) - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melakukan riset deteksi dini keberadaan kuman atau bakteri Rickettsia typhi pada sampel populasi tikus di permukiman Kota Madiun, Jawa Timur yang dapat menularkan penyakit Murine typhus pada manusia.
Peneliti BRIN Ristianto di Madiun, Selasa mengatakan riset dilakukan di permukiman Jalan Pucang Wangi, Kelurahan Manisrejo, Kecamatan Taman, Kota Madiun. Rencananya, penelitian akan berlangsung selama lima hari. Kegiatan tersebut bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota Madiun sebagai bentuk kolaborasi dalam menjaga kesehatan masyarakat.
"Melalui riset ini, kami ingin memastikan Kota Madiun tetap menjadi kota yang sehat dan tangguh dalam menghadapi ancaman penyakit menular," ujarnya.
Menurutnya, dalam pelaksanaan awal, tim BRIN bersama Dinas Kesehatan menangkap 13 ekor tikus sebagai objek penelitian. Penangkapan dalam waktu semalam ini terdiri dari berbagai jenis tikus. Mulai tikus got, curut, piti, dan tikus rumah.
Sampel organ seperti hati, paru, ginjal, dan darah dari tikus-tikus tersebut akan diperiksa menggunakan metode PCR (Polymerase Chain Reaction) untuk mendeteksi keberadaan bakteri Rickettsia typhi.
"Hasil sementara menunjukkan kondisi masih tergolong aman, meski populasi tikus terpantau cukup tinggi, riset ini akan dilanjutkan dengan tes di laboratorium. Kami targetkan keluar pada pertengahan hingga akhir November 2025," kata dia.
Pengelola Program Surveilans, Dinas Kesehatan Kota Madiun Dhia Irfan Hanif menyambut positif kegiatan tersebut. Pihaknya menilai penelitian BRIN sejalan dengan upaya pemerintah kota dalam meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit yang dapat menular dari hewan. Selain itu juga sejalan dengan upaya menjaga kebersihan lingkungan.
"Harapannya, hasil riset ini bisa menjadi dasar untuk langkah tindak lanjut Dinas Kesehatan dalam mencegah potensi penyakit menular dari hewan," katanya.
