Nganjuk - Sekitar 50 penghuni pondok Darul Akhfiya di Desa Kepuh, Kecamatan Kertosono, Kabupaten Nganjuk, dibawa ke Markas Polres Nganjuk, karena diduga terlibat jaringan teroris, Selasa (13/11) dini hari. Dari pantauan di lapangan, puluhan polisi dengan membawa senjata lengkap mendatangi pondok yang jaraknya tidak begitu jauh dari jalan raya utama, yang menghubungkan Provinsi Jatim dengan Provinsi Jateng tersebut. Mereka membawa 50 santri, termasuk pengasuh pondok yang diketahui bernama Nasiruddin Ahmad alias Landung Tri Bawono (34), asal Sukoharjo, Solo. Awalnya, petugas membawa mereka ke markas Polsek Kertosono, Kabupaten Nganjuk, tapi kemudian mereka dievakuasi ke Polres Nganjuk. Mereka dibawa menggunakan bus untuk diangkut ke Polres Nganjuk. Sejumlah tetangga mengaku mencurigai aktivitas di pondok tersebut. Mereka sering terlihat melakukan latihan bela diri, bahkan kegiatan itu dilakukan pada malam hari. "Mereka sering latihan bela diri, bahkan mereka mempunyai lapangan mirip untuk latihan militer di belakang pondok. Kami curiga, mereka adalah jaringan teroris," kata Maryono, salah seorang tetangga. Ia juga menyebut, rata-rata usia santri yang ada di pondok yang lebih dari satu tahun berdiri itu masih belasan tahun, masih pelajar setingkat SMP atau SMA. Mereka juga berasal dari berbagai daerah di Indonesia, seperti Banyuwangi, Pasuruan, Ambon, dan sejumlah daerah lainnya. Sementara itu, Nasirudin membantah tudingan jika ia terlibat jaringan terorisme. Ia selama ini, hanya mengajarkan kegiatan pengajian saja. "Kami tidak mengajarkan gerakan terorisme, namun hanya ilmu agama seperti pesantren umumnya. Selain itu, kami juga mengajarkan ilmu bela diri," ujar Nasiruidin. Sementara itu, polisi sampai saat ini masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan tidak membolehkan warga maupun jurnalis untuk mendekati lokasi kejadian. Namun, dari sejumlah informasi yang didapat, polisi mendapati buku-buku tentang jihad banyak ditemukan di pondok tersebut. Polisi juga mendapati sejumlah senapan angin ada di tempat tersebut. Sampai saat ini, belum ada yang bisa dikonfirmasi dari petugas kepolisian setempat. Mereka masih tutup mulut tentang dugaan jaringan teroris yang ada di Kecamatan Kertosono, Kabupaten Nganjuk tersebut. (*)
Berita Terkait
Polres Situbondo ungkap kasus peredaran puluhan paket sabu
26 Desember 2025 11:32
Bandara Banyuwangi salurkan puluhan kaki palsu penyandang disabilitas
19 Desember 2025 20:54
Puluhan KK masih terisolasi akibat banjir bandang di Probolinggo
12 Desember 2025 22:15
Puluhan sekolah di Kota Madiun raih Adiwiyata Mandiri dan Nasional 2025
12 Desember 2025 15:03
TIF 2025 pamerkan puluhan inovasi layanan publik di Trenggalek
12 Desember 2025 09:47
Gempa M 7,5 lukai puluhan, Jepang peringatkan gempa lebih besar
10 Desember 2025 12:24
Bea Cukai Malang musnahkan jutaan rokok dan puluhan botol MMEA ilegal
9 Desember 2025 14:34
