BLH Gresik Tinjau Kerusakan Hutan Mangrove
Selasa, 6 November 2012 15:12 WIB
Gresik - Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Gresik, Jawa Timur, melakukan peninjauan lokasi kerusakan hutan mangrove yang terjadi di kawasan utara Gresik, atau tepatnya di Desa Ngimboh, Kecamatan Ujungpangkah.
Kepala BLH Kabupaten Gresik, Tugas Husni Syarwanto, Selasa mengatakan, tinjauan dilakukan karena telah mendapat laporan dari warga terkait adanya kerusakan kawasan hutan mangrove seluas dua hektare di wilayah Kecamatan Ujungpangkah.
"Tinjauan hari ini bertujuan melihat seberapa parah kerusakan hutan mangrovenya, sehingga bisa dilakukan tindakan terhadap kerusakan tersebut," katanya.
Tugas mengaku, dalam tinjauan itu BLH juga memeriksa kelengkapan dokumen dari indutri yang ada di wilayah kerusakan hutan, tujuannya untuk melihat industri yang tidak bertanggungjawab terhadap kerusakan tersebut.
"Kita periksa kelengkapan dokumen perusahaan yang ada di wilayah kerusakan hutan yang meliputi AMDAL atau pun UKL dan UPL," katanya.
Sebelumnya, laporan warga menyebutkan jika kawasan sepanjang pantai Ujungpangkah terlihat kering, padahal dulu masih dipenuhi dengan hutan mangrove yang berfungsi melindungi kawasan pantai.
Salah satu warga Nasrullah (42) mengatakan, kerusakan terjadi sejak 6 bulan lalu akibat akvititas beberapa industri yang ada di lokasi pantai yang menguruk pantai tersebut.
Nasrullah mengaku tidak mengetahui jenis industri apa yang berdiri di tempat itu, namun selalu membuat warga rusak akibat adanya kerusakan hutan mangrove.
"Bila tidak ada hutan mangrove, maka air laut sewaktu-waktu bisa langsung naik ke daratan, dan hal ini bisa meresahkan warga," katanya.
Nasrullah mengaku, sebelumnya telah melaporkan persoalan kerusakan itu kepada aparat desa, namun belum ada tindakan apapun terkait kasus tersebut. (*)