Madiun (ANTARA) - Pemerintah Kota Madiun, Jawa Timur optimistis meraih predikat Kabupaten Kota Sehat (KKS) tingkat nasional tahun 2025 dengan menjalani penilaian lapangan dari Tim Verifikasi KKS pusat dari Kementerian Kesehatan.
Wali Kota Madiun Maidi di Madiun, Rabu, mengatakan proses verifikasi lapangan dilakukan tim verifikator pusat dengan meninjau implementasi program kesehatan dan lingkungan di sejumlah titik lokus.
"Kami menyambut baik kedatangan tim verifikator guna melihat langsung titik-titik lokus yang telah diajukan sebelumnya. Indikator persyaratan Insya Allah sudah kami lengkapi semua," ujar Maidi.
Sesuai data Bappeda Kota Madiun, bahwa Kota Madiun telah mengikuti penilaian Kabupaten Kota Sehat sejak tahun 2013. Pada tahun 2019 dan 2023 Kota Madiun berhasil neraih predikat Kota Sehat dan memperoleh penghargaan kategori Swasti Saba Wistara. Pada tahun ini, Kota Madiun menargetkan memperoleh penghargaan tertinggi, yakni Swasti Saba Paripurna.
Ketua Tim Verifikasi KKS Pusat Sofyan Afendi mengatakan penilaian lapangan dilakukan selama dua hari, yakni pada tanggal 23-24 September.
Di hari pertama, ada delapan lokus atau objek tatanan yang ditinjau. Mulai TPA Winongo, Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT), SMPN 1 Madiun, Terminal Purboyo Madiun, Puskesmas Sukosari, Pondok Lansia, PT. Rekaindo, hingga Padepokan Persaudaraan setia Hati Winong.
"Melalui verifikasi lapangan kali ini, kami cek secara langsung apakah sudah sesuai dengan dokumen yang sebelumnya disampaikan ke kami," kata Sofyan Afendi.
Terkait program inovasi transformasi TPA Winongo hingga pengelolaan sampah berkelanjutan, Sofyan menilai hal itu bisa menjadi nilai plus bagi Kota Madiun. Sebab, program tersebut satu-satunya di Indonesia.
"Melihat inovasi TPA ini, belum ada di daerah lain. Mesti tidak masuk tatanan penilaian, inovasi ini akan jadi penilaian tersendiri. Sebab, hanya Kota Madiun yang bisa menutup TPA tanpa membangun TPA baru," kata dia.
Pihaknya menjelaskan bahwa program Kabupaten/Kota Sehat (KKS) menjadi salah satu instrumen penting untuk meningkatkan kualitas kesehatan lingkungan di daerah.
Ia menyebut program KKS bukanlah hanya soal meraih penghargaan, tetapi upaya berkelanjutan untuk menciptakan lingkungan yang bersih, aman, nyaman, dan sehat bagi seluruh masyarakat.
Program itu diimplementasikan melalui berbagai kegiatan dengan memberdayakan masyarakat yang difasilitasi oleh pemerintah daerah. Penilaian program KKS didasarkan pada pemenuhan sembilan tatanan yang harus dicapai secara bertahap oleh setiap daerah.
Kesembilan tatanan tersebut meliputi kehidupan masyarakat sehat mandiri, permukiman dan fasilitas umum; satuan pendidikan, serta pasar. Tatanan lainnya mencakup perkantoran dan perindustrian, pariwisata, transportasi, perlindungan sosial, dan penanggulangan bencana.
Dari sembilan tatanan tersebut, lanjut Sofyan, tiap tatanan memiliki banyak indikator pokok dan pendukung yang harus dipenuhi untuk mencapai penghargaan Swasti Saba. Baik itu tingkat Padapa, Wiwerda, maupun Wistara.
"Dalam kesempatan ini, kami nilai secara objektif dan apa adanya. Kami berharap Kota Madiun bisa menerima penghargaan Swasti Saba," katanya.
