PBSI Jatim Seleksi Atlet Hadapi Kejurnas

Surabaya - Pengurus Provinsi Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia Jawa Timur melakukan seleksi atlet untuk disiapkan menghadapi Kejuaraan Nasional di Solo, Jawa Tengah, pada 4-8 Desember 2012. Ketua Umum Pengprov PBSI Jatim Yacob Rusdianto di Surabaya, Senin, mengatakan seleksi dilakukan melalui kejuaraan provinsi yang diikuti atlet dari hampir seluruh kabupaten/kota di Jatim. "Dari hasil seleksi ini, diharapkan bisa dijaring atlet-atlet potensial dan berkualitas untuk diturunkan pada Kejurnas di Solo. Apalagi target kami bisa merebut gelar juara," katanya saat membuka Kejurprov Jatim. Kejuaraan perorangan kelompok taruna yang berlangsung hingga 31 Oktober 2012 itu, diikuti sekitar 196 atlet yang berasal dari 30 kabupaten/kota. Sementara delapan daerah tidak mengirimkan wakil, dengan alasan kurang siap dan tidak memiliki atlet. Para atlet tersebut berlaga di empat nomor, masing-masing tunggal putra dan putri, serta ganda putra dan putri. Sedangkan nomor ganda campuran tidak dipertandingkan. "Seluruh atlet yang terjaring seleksi dijadwalkan menjalani pemusatan latihan di Surabaya, sehingga persiapan menuju Kejurnas menjadi lebih matang," tambah Yacob. Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi Pengprov PBSI Jatim Wijanarko Adimulya menambahkan, Jatim mendapatkan kuota sebanyak 24 orang atlet untuk berlaga pada lima nomor yang dipertandingkan di Kejurnas mendatang. Ke-24 atlet itu terbagi dalam tunggal putra dan putri masing-masing empat orang, tiga pasangan ganda putra, tiga pasangan ganda putri, dan ganda campuran dua pasangan. "Selain ganda campuran, atlet-atlet dari empat nomor lainnya kami seleksi melalui Kejurprov. Mereka yang masuk empat besar di kejuaraan ini hampir pasti dipanggil masuk tim," kata mantan Manajer Tim Bulu Tangkis Jatim di PON 2012. Wijanarko menambahkan, pesaing berat Jatim pada Kejurnas mendatang tetap dari atlet-atlet asal Pulau Jawa, seperti Jawa Tengah, Jawa Barat, dan DKI Jakarta. Persaingan serupa juga terjadi saat PON XVIII di Riau pada September lalu. (*)