Madura Raya (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangkalan, Jawa Timur menyalurkan bantuan tanggap darurat untuk korban kebakaran di Yayasan Raudhatul Barokah, Desa Banyuneng Laok, Senin.
"Bantuan yang kami salurkan kali ini, hanya ala kadarnya, yakni berupa makanan siap saji, lauk pauk, makanan tambahan gizi, family kit, perlengkapan bayi, paket sandang pria dan wanita, hingga terpal untuk kebutuhan darurat," kata Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Bangkalan Zainul Qomar.
Kebakaran di yayasan yang terletak di Desa Banyoneng Laok, Kecamatan Geger, Bangkalan ini terjadi pada 17 September 2025.
Sejumlah bangunan berupa ruang kelas, koperasi yayasan, serta sebagian asrama santri hanya dilalap api.
"Musibah yang terjadi di sini tentu menjadi ujian berat, namun kami ingin masyarakat tahu bahwa pemerintah selalu hadir di tengah mereka. Bantuan yang kami serahkan hari ini diharapkan bisa membantu kebutuhan mendesak korban kebakaran, terutama anak-anak dan keluarga yang terdampak,” ujar Zainul.
Hasil penyelidikan polisi menyebutkan, kebakaran itu, akibat sambungan arus pendek listrik.
Selain memberikan bantuan tanggap darurat, tim Pemkab Bangkalan yang terdiri dari BPBD dan Dinas Sosial Kabupaten Bangkalan itu juga memberikan arahan kepada pengurus yayasan tentang teknik menekan resiko bencana kebakaran.
Di antaranya tentang teknik pelaporan, serta pentingnya menyediakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR).
Menurut Kalaksa BPBD Zainul Qomar, hal itu penting untuk disampaikan, agar pola penanganan bencana bisa efektif.
"Sebab, penanganan bencana tidak bisa dilakukan sendiri, melainkan membutuhkan sinergi banyak pihak. Karena itu, kami juga mengajak semua elemen masyarakat untuk saling bergandeng tangan," katanya.
Selain itu, sambung dia, Pemkab Bangkalan juga berkomitmen terus memberikan pendampingan, baik berupa bantuan logistik maupun dukungan psikososial, agar korban bisa segera pulih dari musibah yang dialami.
Musibah kebakaran di Madrasah Raudhatul Barokah, Desa Banyoneng Laok, Kecamatan Geger itu merupakan kali kedua di Bangkalan.
Sebelumnya pada hari yang sama, sebuah toko kelontong milik warga Desa Banyoneng Laok, Bangkalan juga mengalami kebakaran akibat korsleting arus pendek listrik.
