Surabaya (ANTARA) - PT Pelindo Marine Service menyiagakan kapal tunda dan pandu di Sungai Mahakam, Samarinda, Kalimantan Timur, yang dikenal sebagai jalur transportasi sungai tersibuk di Indonesia.
Direktur Komersial, Operasi, dan Teknik PT Pelindo Marine Service, Elvin Syah Putra, menjelaskan Sungai Mahakam memiliki peran strategis sebagai jalur transportasi utama yang menghubungkan wilayah pedalaman Kalimantan Timur dengan kawasan pesisir, sekaligus menjadi pintu distribusi berbagai komoditas vital seperti batu bara, kayu, dan logistik umum.
"Dengan pergerakan kapal yang nyaris tidak pernah berhenti, kondisi ini menegaskan pentingnya menjaga keselamatan dan kelancaran aktivitas pelayaran di sungai tersebut," katanya melalui keterangan tertulis di Surabaya, Rabu.
Elvin mengungkapkan arus lalu lintas kapal di sungai ini sangat padat dan menantang, terutama saat melewati kolong jembatan atau jalur sempit.
"Kehadiran kapal tunda dan kapal pandu sangat penting untuk memastikan setiap kapal dapat bermanuver dengan aman, sehingga keselamatan dan kelancaran pelayaran di Sungai Mahakam tetap terjaga," ujarnya.
Tantangan utama dalam proses pengolongan antara lain derasnya arus sungai, padatnya lalu lintas kapal, serta keterbatasan ruang manuver di bawah jembatan yang menuntut kerja sama solid antara kru kapal tunda, petugas pandu, dan nakhoda kapal yang dilayani.
Pelindo Marine mengoperasikan Kapal Tunda Sungai Sepaku dengan tenaga mesin 2 x 1000 horsepower serta Kapal Pandu MPC Sungai Mahakam II dengan tenaga 2 x 350 horsepower.
Senior Manajer Komersial Pelindo Marine Dhika Ramadhany Putra memastikan proses pengolongan kapal dengan bantuan dua armada ini dapat berjalan aman dan lancar.
"Pengolongan kapal merupakan kegiatan yang melewati alur sungai dengan melintas di bawah kolong jembatan. Proses ini membutuhkan ketelitian dalam mengoperasikan kapal tunda agar kapal dapat bermanuver dengan aman," ujarnya.
