Blitar (ANTARA) - Kepala Kepolisian Resor Blitar, Jawa Timur, AKBP Arif Fazlurrahman menyebut peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW menjadi momentum tersendiri untuk memperkuat imam dan takwa.
"Kami menekankan pentingnya meneladani akhlak Rasulullah dalam kehidupan sehari-hari, baik sebagai pribadi maupun dalam tugas sebagai anggota Polri," katanya dalam acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Mapolres Blitar, Senin.
Pihaknya menekankan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW ini tidak hanya menjadi momentum spiritual, tetapi juga mempererat tali silaturahim antara aparat kepolisian, tokoh agama, masyarakat, dan berbagai komunitas.
Acara tersebut juga dihadiri oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Blitar, K.H. Farmadi. Dalam tausiyahnya ia mengajak seluruh jamaah untuk menjadikan Rasulullah sebagai teladan dalam membangun keluarga, masyarakat, serta bangsa yang lebih baik.
Acara dilanjutkan dengan doa bersama dipimpin oleh Pengasuh Pondok Pesantren Sirojut Tholibin, Bacem, Sutojayan, Kabupaten Blitar, K.H. Harun.
Doa dipanjatkan agar seluruh anggota Polres Blitar, masyarakat, dan bangsa Indonesia senantiasa diberikan keselamatan, kesehatan, serta keberkahan.
Di acara tersebut juga dilakukan pemberian santunan kepada anak yatim untuk keluarga Polri, anak-anak di Yayasan Ahsanul Aitam Sumberagung Gandusari, serta Raudotul Hanan Sawentar Kanigoro, Kabupaten Blitar.
Kegiatan tersebut menjadi wujud kepedulian dan kebersamaan, sekaligus menumbuhkan semangat ukhuwah.
Setelah rangkaian Maulid Nabi Muhammad SAW selesai, Kapolres Blitar juga berkesempatan berdiskusi dan memberikan paket bahan pokok kepada komunitas ojek daring di Kabupaten Blitar.
Dalam sesi ini, Kapolres Blitar mendengarkan secara langsung berbagai masukan dan keluh kesah para driver ojek daring, sebagai bentuk kepedulian Polri terhadap mitra transportasi masyarakat tersebut.
Acara berlangsung santai dan penuh keakraban antara Polri dan komunitas ojek daring di Kabupaten Blitar tersebut.
Sebelumnya, Polres Blitar bersama anak-anak yatim piatu di daerah itu melakukan doa bersama untuk kedamaian bangsa, setelah unjuk rasa berujung kerusakan fasilitas umum, termasuk pembakaran gedung DPRD setempat.
Doa tersebut dipanjatkan sebagai wujud empati dan kepedulian untuk korban kerusuhan saat unjuk rasa yang berakhir dengan jatuhnya korban, seorang pengendara ojek daring, Affan Kurniawan.
Selain itu, kegiatan tersebut juga untuk mewujudkan situasi di Kabupaten Blitar dan wilayah lainnya segera kembali aman, damai, serta kondusif.
