Ponorogo, Jatim (ANTARA) - Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur melakukan perekaman administrasi kependudukan bagi penyandang disabilitas dan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) melalui layanan jemput bola.
Kepala Bidang Pelayanan Pendaftaran Penduduk Dispendukcapil Ponorogo Ruli Rahmawati di Ponorogo, Rabu, mengatakan 2.141 penyandang disabilitas fisik dan mental yang menjadi sasaran layanan.
Perekaman dilakukan dengan mendatangi langsung rumah warga yang kesulitan mengakses pelayanan administrasi.
"Hari ini kita di Kecamatan Ngebel, kemudian akan berlanjut ke kecamatan lain. Kita jemput bola agar mereka bisa mendapatkan dokumen kependudukan," kata dia.
Dia menjelaskan perekaman data ini juga mempermudah penyaluran bantuan sosial, terutama bagi penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH) yang selama ini terkendala administrasi kependudukan.
Selain itu, menjadi bagian dari pemutakhiran Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSen) yang ditargetkan rampung tahun ini.
"Banyak dari mereka belum mendapatkan bansos karena terganjal administrasi kependudukan. Dengan perekaman ini, semua bisa lebih terdata dan terlayani," ujarnya.
Ruli menambahkan layanan jemput bola tidak hanya menyasar disabilitas dan ODGJ, tetapi juga lansia serta pelajar di pelosok yang sulit menjangkau kantor pelayanan.
"Manfaat e-KTP bagi disabilitas maupun ODGJ adalah agar mereka bisa mengakses pelayanan publik, terutama layanan kesehatan yang sangat dibutuhkan," katanya.
Yasemun (55), warga Desa Pupus, Kecamatan Ngebel, mengaku terbantu dengan adanya layanan jemput bola.
Sejak mengalami kelumpuhan 25 tahun lalu, ia belum pernah mengurus kembali KTP yang hilang.
“Dulu waktu masih sehat saya punya KTP, tapi hilang. Setelah jatuh dari pohon saya lumpuh, jadi belum pernah mengurus lagi. Program ini sangat membantu,” katanya.
