Trenggalek - Petani Trenggalek, Jawa Timur menggelar ritual bersih desa atau sadranan dengan cara melarung kepala kerbau ke dasar Sungai Bagong, salah satu jaringan irigasi terbesar di daerah tersebut. Koresponden ANTARA di Trenggalek, Jumat, melaporkan, prosesi pelarungan kepala kerbau yang menjadi salah satu ikon wisata setempat itu berlangsung meriah. Warga dan wisatawan dari berbagai daerah bahkan terlihat memadati lokasi acara hingga sesaji yang dilempar ke dasar sungai diperebutkan oleh warga setempat. "Ini merupakan ritual tahunan dalam rangka tasyakuran sekaligus permohonan keselamatan dari segala bala bencana," kata Kabag Humas Pemkab Trenggalek, Yuli Prianto. Bupati Trenggalek Mulyadi Wiryono memimpin langsung prosesi adat yang digelar di Sungai Bagong, Desa Ngantru, Kecamatan Trenggalek tersebut. Dalam sambutannya, ia sempat mengingatkan makna ritual sadranan yang sejatinya ditujukan sebagai wujud rasa syukur atas keberadaan Dam Bagong yang telah memberi manfaat terhadap pertanian di empat kecamatan sekitar. "Pemerintah sangat mendukung setiap kegiatan semacam ini sebagai aset budaya dan pariwisata daerah," kata Bupati. Sebelum acara lempar kepala kerbau, prosesi didahului dengan ruwatan, pembacaan sejarah Dam Bagong, serta ziarah ke makam Ki Ageng Menak Sopal yang berjarak sekitar 200 meter dari Dam Bagong. Sejarah mencatat, pembangunan dam tersebut berawal dari keprihatinan Ki Ageng Menak Sopal terhadap kondisi petani di wilayah Trenggalek yang selalu mengalami kekeringan dan gagal panen. Pembangunan Dam Bagong pada pertengahan abad 16 tersebut mampu memberikan manfaat yang cukup banyak terhadap masyarakat, terutama untuk irigasi pertanian di wilayah Trenggalek. Selanjutnya, sesepuh Trenggalek itu mengajak masyarakat untuk menaikkan sungai Bagong dengan cara membuat dam, namun pada tahap pelaksanaan pembangunan selalu mengalami kegagalan karena tembok yang telah selesai dikerjakan selalu runtuh. Dari situlah kemudian Menak Sopal mengambil inisiatif mengorbankan seekor gajah putih sebagai tumbal pendirian Dam Bagong. Seiring berjalannya waktu, korban gajah tersebut kemudian diganti dengan seekor kerbau. (*)
Petani Larung Kepala Kerbau di Sungai Trenggalek
Jumat, 28 September 2012 18:32 WIB